(Tentang
pertolongan Allah)
oleh: KH.BACHTIAR AHMAD
=======================
Anakku, setiap hari
sekurang-kurangnya tujuhbelas kali dalam sehari semalam kita membuat
pernyataan, bahwa hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dengan melafazkan
firman-Nya: “Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada
Engkau-lah kami mohon pertolongan.”
(Q.S. Al-Fatihah: 5)
Sekarang
masalahnya adalah, pertolongan macam apa dan yang paling utama yang kita harapkan dari Allah Ta’ala ?
Anakku, adapun makna hakiki pertolongan yang paling utama
yang harus engkau mohonkan kepada Allah adalah pertolongan-Nya di Hari Kiamat
nanti. Sebab pada hari itu tidak akan engkau dapatkan pertolongan dari siapapun
jua, selain dari pertolongan Allah Ta’ala sebagaimana yang telah diterangkan di
dalam Kitab-Nya: “Dan jagalah dirimu; (dari
azab hari kiamat; yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain,
walau sedikit pun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa`at dan tebusan
daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.”
(Q.S. Al-Baqarah: 48). Dan hal ini juga dipertegas Allah dengan firman-Nya: “Di
sana (di Hari Kiamat nanti) pertolongan
itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan
sebaik-baik Pemberi balasan.” (Q.S. Al-Kahfi: 44)
Anakku, jika di
dunia ini seorang ayah atau ibu dapat membela dan menolong anaknya; dan atau
sebaliknya anak dapat menolong kedua orang tuanya; maka pada hari itu nanti tidak akan ada yang dapat menolong seseorang dari
ancaman azab Allah. Karena pada hari itu semuanya sibuk dengan urusan
sendiri-sendiri dan mereka sudah tidak ada lagi kesempatan memikirkan orang
lain. Untuk hal inilah Allah SWT berfirman:
“Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala
yang kedua); pada hari (itu) manusia
lari dari saudaranya; dari ibu dan bapaknya; dari istri dan anak-anaknya;
Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup
menyibukkannya.” (Q.S. Abasa: 33-37)
Keadaan ini juga di-isyaratkan Allah dengan firman-Nya: “Yaitu
(pada) hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya
sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan.” (Q.S.
Ad-Dukhan: 41)
Anakku, adapun diantara tata cara memohon pertolongan Allah
yang sangat diutamakan untuk dilaksanakan adalah dengan bersabar dan sholat
yang khusyu’ sebagaimana perintah-Nya: “Dan mintalah pertolongan (kepada
Allah) dengan sabar dan
(mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali
bagi orang-orang yang khusyuk.// (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa
mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (Q.S.
Al-Baqarah: 45-46)
Anakku, sholat yang khusyu’ itu memanglah sangat tidak mudah
karena hal itu merupakan paduan sikap lahiriah dan bathiniah, yakni kehadiran
hati di hadapan Allah pada saat engkau berdiri sholat. Namun demikian jika hal
itu belum dapat engkau lakukan dengan sepenuhnya, maka jaga dan peliharalah
sikap lahiriahmu, nmudah-mudahan dengan memelihara yang lahiriah, Allah akan menuntun
dan mempermudahmu dalam hal bathiniah.
Anakku, di antara sikap lahiriah yang perlu engkau jaga dan
pelihara untuk meraih kekhusyukan sholat
adalah; sholat dengan thuma’ninah sebagaimana yang telah diajarkan dan
dicontohkan oleh Rasulullah SAW; menjaga waktu sholat agar dapat mengerjakan
sholat di awal waktu dan suka berjama’ah; gemar bertahajjud dan mengerjakan
sholat-sholat sunat lainnya sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Anakku, adapun tentang kesabaran yang dimaksudkan Allah di
dalam firman-Nya itu ialah; Bahwa kesabaran itu tidaklah hanya dalam musibah
dan kesulitan hidup yang diujikan Allah kepadamu; tapi yang lebih utama lagi
adalah bagaimana engkau memanfaatkan rezeki dan nikmat hidup yang dikaruniakan
Allah dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan akhiratmu, serta dalam berbagai
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan amar ma’ruf nahi mungkar untuk menegakkan
dan menolong agama Allah yang hak lagi benar sebagaimana yang tercakup dalam perintah-Nya: “Dan tolong-menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Q.S. Al-Maa-idah: 2)
Anakku, jika engkau benar-benar menolong agama Allah, maka
pastilah Allah akan menolongmu sebagaimana janji-Nya: “Hai orang-orang yang
beriman, jika kamu menolong
(agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (dunia
dan akhirat).” (Q.S. Muhammad: 7)
Mudah-mudahan nasihatku yang
ringkas ini dapat engkau pahami dan diamalkan dengan hati yang lapang di
sepanjang hidupmu. Wallahua’lam
(dinukil dan diedit
dari HALAQAT AS-SALIKIN karangan SYAIKH ABDULLAH FATHURRAHMAN )
Bagansiapiapi, 17 Jumadil Awal 1434 H / 29
Maret 2013
KH. BACHTIAR AHMAD