Friday 30 May 2014

NASIHAT GURUKU (35): Tanda-Tanda Kiamat 3



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Anakku, sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan kepada kita untuk menjaga amanah ataupun amanat yang dipikulkan kepada kita sebagaimana firman-Nya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Anfaal: 27)1

Akan tetapi kenyataannya pada masa akhir-akhir ini banyak sekali orang yang mengabaikan atau menyia-nyiakan amanah yang diberikan kepada mereka, lantaran mereka sesungguhnya tidaklah merupakan ahlinya amanah tersebut. Banyak orang yang menjadi pemimpin dalam satu perkara; entah itu sebagai pejabat negara ataupun sebagai orang yang ahli dalam bidang agama; sementara mereka tidaklah benar-benar menguasai perkara tersebut. Banyak diantara orang-orang tersebut  menjadikan kepemimpinan yang diamanahkan kepada mereka hanya untuk tujuan-tujuan yang bersifat menguntungkan dirinya sendiri ataupun keluarga dan golongannya.

Anakku,  keadaan yang demikian inilah yang telah disebutkan oleh Baginda Rasulullah SAW sebagai salah salah satu tanda-tanda kedatangan “Hari Kiamat” sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Al-Bukhari dari Jabir r.a yang meriwayatkan bahwa:

Tatkala Rasulullah SAW yang berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata: “Kapan terjadi Kiamat ?” Akan tetapi Rasulullah SAW terus melanjutkan pembicaraannya. Menyikapi keadaan Rasulullah SAW tersebut, sebagian sahabat berkata: “Rasulullah SAW mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Sementara  sebagian yang lain berkata: “Rasulullah SAW tidak mendengar.” Akan tetapi setelah Rasulullah SAW menyelesaikan pembicaraannya beliau bertanya: “Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkatalah lelaki Badui itu: “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW berkata: “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Lalu ada yang bertanya: “Bagaimana menyia-nyiakannya ya Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab: “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.”  (HR. Al-Bukhari dari Jabir r.a)

Oleh sebab itu anakku, di akhir zaman ini sekecil apapun amanah yang diamanatkan kepadamu, hendaklah dijaga sebaik-baiknya. Dan jangan pula  sekali-kali engkau bebani dirimu dengan meminta jabatan atau pekerjaan, sekalipun engkau mampu untuk menjalankan amanah tersebut sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW kepada Abdur-rahman bin Samurah r.a dalam sebuah hadis beliau:

“Wahai Abdurrahman Ibn Samurah, janganlah kamu meminta jabatan. Jika kau diberi jabatan karena memintanya, jabatan itu diserahkan sepenuhnya. Dan apabila kamu diberi dan tidak memintanya, kamu akan mendapat pertolongan Allah dalam melaksanakannya. Apabila kamu bersumpah terhadap satu perbuatan, kemudian kamu melihat ada perbuatan yang lebih baik, maka kerjakanlah perbuatan yang lebih baik itu.” (HR Bukhari dan Muslim dari  Abdurrahman bin Samurah ra)

Rasulullah SAW juga bersabda: “Sungguh kalian akan berambisi untuk mendapatkan kekuasaan. Dan kekuasaan tersebut akan menjadi penyesalan di Hari Kiamat. Betapa baiknya anak yang disusui dan betapa jeleknya anak yang disapih.” (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah r.a)

Anakku, mudah-mudahan nasihatku ini bermanfaat bagimu dan Allah Ta’ala senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan inayah-Nya, sehingga kita menjadi orang-orang yang selamat di Hari Kiamat nanti. Wallahua’lam.

Jakarta,  30 Rajab 1435 H / 30 Mei 2014.
KH.Bachtiar Ahmad

Friday 23 May 2014

NASIHAT GURUKU (34): Tanda-Tanda Kiamat 2



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Anakku,  sebagaimana yang telah kusampaikan kepadamu, bahwa kedatangan “Hari Kiamat” sudahlah sangat dekat, walaupun tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan terjadinya kecuali Allah Ta’ala sebagaimana Firman-Nya:

 “Telah dekat terjadinya hari kiamat. //  Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah.” (Q.S. An-Najm: 57-58)

Semakin dekatnya “Hari Kiamat”  yang dijanjikan Allah Ta’ala tersebut tercermin dengan semakin banyaknya tanda-tanda kiamat yang telah disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam hadis-hadis beliau, yang sekarang ini benar-benar terjadi di sekitar kita. Rasulullah SAW bersabda:

“Di antara tanda-tanda kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam membangun dan memperindah masjid.” (HR Ahmad; Abu Dawud; An-Nasa’i dan Ibnu Hibban dari Anas bin Malik r.a)

Anakku, sekarang ini di merata negeri kaum muslimin berlomba-lomba memperindah masjid-masjid yang mereka bangun; sementara ketika tiba waktunya sholat, masjid-masjid tersebut sunyi dan sepi dari kehadiran para jama’ahnya. Dan ini tentu saja berbeda dengan kondisi di zaman Rasululllah SAW danngenerasi awal kaum muslimin.

Dulu, pada zaman Rasulullah SAW masih hidup sampai beberapa abad berikutnya; para calon “penghuni surga”, yakni mereka yang mengaku beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, sebelum “azan” diserukan selalu berlomba-lomba datang untuk memenuhi Masjid guna menunaikan sholat yang telah diwajibkan Allah SWT kepada mereka. Padahal di masa itu Masjid hanya dibangun dari tanah liat; batu-batu gunung dan pasir; batang kurma atau batang kayu lainnya; bertatapkan pelepah kurma atau yang sejenis dengan itu; di dalamnya tidak ada listrik yang menerangi; tidak ada alat pendingin ruangan; bahkan adakalanya mereka sujud ditanah tanpa alas ataupun karpet yang tebal.

Sebaliknya sekarang ini, ketika Masjid (juga Musholla atau Surau) telah dibangun semegah dan seindah-indahnya dengan segala macam fasilitas yang ada di dalamnya; banyak orang-orang yang mengaku beriman yang menginginkan surganya Allah, dengan entengnya telah menjauh dan  mengabaikan Masjid tanpa alasan dan uzur yang jelas. Bahkan ketika azan telah selesai dikumandangkan, banyak di antara mereka yang masih berleha-leha dan asyik dengan dunianya. Padahal Allah Ta’ala dengan tegas telah memberi amaran kepada orang-orang yang beriman dengan Firman-Nya:

“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian serta tetap mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa dan siapapun) kecuali kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk kedalam golongan orang-orang yang senantiasa mendapat petunjuk (dari Allah).”  (Q.S. At-Taubah: 18)
                    
Anakku, sungguh Allah Ta’ala telah pula berfirman:

“Katakanlah: “Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (Hari Kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku.” (Q.S. Al-An’aam: 15)

Oleh sebab itu anakku, jika engkau ingin selamat dari azab Allah di Hari Kiamat itu nanti, maka jadilah engkau orang yang suka memakmurkan dan sekaligus mencintai Masjid. Disamping itu patut pula engkau ketahui, bahwa salah satu orang yang mendapat naungan  di hari yang tiada naungan kecuali naungan Allah Ta’ala (Hari Kiamat) nanti adalah orang yang hatinya selalu terpaut untuk beribadah dan memakmurkan Masjid.

Anakku, semoga nasihatku ini bermanfaat bagimu dan Allah Ta’ala senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan inayah-Nya, sehingga kita menjadi orang-orang yang selamat di Hari Kiamat nanti. Wallahua’lam.

Jakarta,  23 Rajab 1435 H / 23 Mei 2014.
KH.Bachtiar Ahmad                             

Friday 16 May 2014

NASIHAT GURUKU (33): Tanda-Tanda Kiamat 1



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Anakku,  “Hari Kiamat” yang dijanjikan Allah Ta’ala tampaknya sudah semakin dekat. Akan tetapi walaupun demikian, tidak seorangpun yang mengetahui kapan datangnya “Kiamat” tersebut, kecuali Allah Ta’ala sebagaimana Firman-Nya:

“Telah dekat terjadinya hari kiamat.//  Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah.” (Q.S.An-Najm: 57-58)

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat;” (Q.S. Luqman: 34)

“Katakanlah (hai Muhammad): "Sesungguhnya ilmu (tentang Hari Kiamat itu) hanya pada sisi Allah. Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan". (Q.S. Al-Mulk: 26)

Anakku, semakin dekatnya kedatangan Hari Kiamat tersebut telah nampak dari beberapa tanda-tanda kiamat yang telah disabdakan Rasulullah SAW dalam hadis-hadis beliau; yang di antaranya adalah sebagaimana yang diriwayatkan:

“Zaman (waktu yang berjalan) terasa singkat; amal shalih (makin) berkurang; kebakhilan merajalela; kemaksiatan ditampakkan secara terang-terangan dan banyak terjadi “al-haraj”. Para sahabat lalu bertanya: “Ya Rasulullah, apakah al-haraj  itu.” Rasulullah menjawab: “Pembunuhan-pembunuhan.”  (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah r.a)

Anakku, tak bisa dimungkiri lagi bahwa apa yang telah disabdakan Rasulullah SAW tersebut sudah banyak terjadi. Bahkan ada di antaranya yang tidak jauh dari tempat kita berada. Oleh sebab itu hendaklah engkau waspada, jangan sampai terikut dan terseret masuk atau bersyubhat dengan kemungkaran dan kemaksiatan tersebut. Peliharalah diri dan keluargamu dengan sebaik-baiknya, agar selamat  dari “azab”  yang dijanjikan  Allah di Hari Kiamat nanti; dimana pada hari itu tidak ada pertolongan sedikitpun selain dari pertolongan Allah Ta’ala  sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam Firman Allah Ta’ala:

“Dan jagalah dirimu dari (`azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikit pun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa`at dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.”  (Q.S. Al-Baqarah: 48)

Anakku, semoga nasihatku ini bermanfaat bagimu dan Allah Ta’ala senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan inayah-Nya, sehingga kita menjadi orang-orang yang selamat di Hari Kiamat nanti. Wallahua’lam.

Jakarta,  16 Rajab 1435 H / 16 Mei 2014.
KH.Bachtiar Ahmad                             
               

Friday 9 May 2014

MUTIARA HIKMAH ULAMA




Engkau termasuk ke dalam golongan  orang yang celaka, jika engkau  hanya menangis ketika ada ahli keluargamu yang mati  dan ketika engkau kehilangan harta benda; padahal ketika engkau mengabaikan sebahagian dari  agamamu dan membiarkannya  hilang dengan perbuatanmu durhakamu kepada Allah Ta’ala; engkau hanya tertawa dan menganggapnya sebagai hal yang biasa. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
---***---
Salah satu cara  agar engkau tidak menyalah gunakan nikmat yang diberikan Allah; menjadi orang yang sombong dan cenderung mengikuti kehendak nafsu; lihat dan datangilah  kuburan yang sudah usang, lalu bicaralah dengan penghuninya dengan lisan keimananmu; maka niscaya engkau akan tahu siapa dirimu dan bagaimana kesudahan hidupmu. (Syaikh Abdullah Al-Ghazali)  
---***---
Di antara tanda-tanda sombongnya seorang hamba kepada Allah adalah: Ketika ia merasa sedih dan kecewa kepada Allah lantaran tidak mendapatkan apa yang diinginkannya; Berbuat aniaya kepada sesama dan tidak mau memberikan pertolongan, padahal dirinya mampu memberikan pertolongan. Dan mengabaikan muazzin yang mengumandangkan azan lantaran mendahulukan kepentingan dunianya daripada sholat yang diwajibkan kepadanya. (Syaikh Abdullah Al-Ghazali)
---***---
Bagansiapiapi, 9 Rajab 1435 H / 9 Mei 2014
KH.BACHTIAR AHMAD

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.