oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Anakku, sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan kepada
kita untuk menjaga amanah ataupun amanat yang dipikulkan kepada kita
sebagaimana firman-Nya:
“Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanat-amanah
yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Anfaal:
27)1
Akan tetapi kenyataannya pada masa akhir-akhir ini banyak
sekali orang yang mengabaikan atau menyia-nyiakan amanah yang diberikan kepada
mereka, lantaran mereka sesungguhnya tidaklah merupakan ahlinya amanah
tersebut. Banyak orang yang menjadi pemimpin dalam satu perkara; entah itu
sebagai pejabat negara ataupun sebagai orang yang ahli dalam bidang agama;
sementara mereka tidaklah benar-benar menguasai perkara tersebut. Banyak
diantara orang-orang tersebut menjadikan
kepemimpinan yang diamanahkan kepada mereka hanya untuk tujuan-tujuan yang
bersifat menguntungkan dirinya sendiri ataupun keluarga dan golongannya.
Anakku, keadaan yang
demikian inilah yang telah disebutkan oleh Baginda Rasulullah SAW sebagai salah
salah satu tanda-tanda kedatangan “Hari
Kiamat” sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis Rasulullah SAW yang
diriwayatkan Al-Bukhari dari Jabir r.a yang meriwayatkan bahwa:
Tatkala Rasulullah SAW yang berada dalam suatu majelis
sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata: “Kapan terjadi Kiamat ?” Akan tetapi Rasulullah
SAW terus melanjutkan pembicaraannya. Menyikapi keadaan Rasulullah SAW
tersebut, sebagian sahabat berkata: “Rasulullah
SAW mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang
ditanyakannya.” Sementara sebagian
yang lain berkata: “Rasulullah SAW tidak
mendengar.” Akan tetapi setelah Rasulullah SAW menyelesaikan pembicaraannya
beliau bertanya: “Mana yang bertanya
tentang Kiamat?” Berkatalah lelaki Badui itu: “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW berkata: “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah
kiamat.” Lalu ada yang bertanya: “Bagaimana
menyia-nyiakannya ya Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab: “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan
ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR. Al-Bukhari dari Jabir r.a)
Oleh sebab itu anakku, di akhir zaman ini sekecil apapun
amanah yang diamanatkan kepadamu, hendaklah dijaga sebaik-baiknya. Dan jangan
pula sekali-kali engkau bebani dirimu
dengan meminta jabatan atau pekerjaan, sekalipun engkau mampu untuk menjalankan
amanah tersebut sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW kepada Abdur-rahman
bin Samurah r.a dalam sebuah hadis beliau:
“Wahai Abdurrahman
Ibn Samurah, janganlah kamu meminta jabatan. Jika kau diberi jabatan karena
memintanya, jabatan itu diserahkan sepenuhnya. Dan apabila kamu diberi dan
tidak memintanya, kamu akan mendapat pertolongan Allah dalam melaksanakannya.
Apabila kamu bersumpah terhadap satu perbuatan, kemudian kamu melihat ada
perbuatan yang lebih baik, maka kerjakanlah perbuatan yang lebih baik itu.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abdurrahman bin Samurah ra)
Rasulullah SAW juga bersabda: “Sungguh kalian akan berambisi untuk mendapatkan kekuasaan. Dan
kekuasaan tersebut akan menjadi penyesalan di Hari Kiamat. Betapa baiknya anak
yang disusui dan betapa jeleknya anak yang disapih.” (HR. Al-Bukhari dari
Abu Hurairah r.a)
Anakku, mudah-mudahan nasihatku ini bermanfaat bagimu dan Allah
Ta’ala senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan inayah-Nya, sehingga kita
menjadi orang-orang yang selamat di Hari Kiamat nanti. Wallahua’lam.
Jakarta, 30 Rajab
1435 H / 30 Mei 2014.
KH.Bachtiar Ahmad