oleh: KH.BACHTIAR AHMAD
=======================
Anakku, Allah telah menciptakan
manusia dengan berbagai macam suku dan bangsa, memberi kelebihan kepada
seseorang atas yang lainnya; baik berupa kedudukan atau pangkat maupun harta.
Dan tidaklah ada larangan untuk mencari
dan mendapatkan semua kelebihan itu sebagai salah satu bagian dari kemuliaan
dirinya di tengah-tengah masyarakat dan bangsanya. Namun demikian Allah telah
memberi arahan dan peringatan, bahwa apa yang ada di dunia ini hanyalah ujian
dan cobaan belaka sebagaimana firman-Nya:
“dan Dia lah yang menjadikan kamu
penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian
(yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya
kepadamu.”
(Q.S. Al-An’aam: 165)
Dan pada akhirnya sebaik-baiknya
manusia di sisi Allah di akhirat nanti adalah mereka yang lebih tinggi derajat
ketakwaannya kepada Allah seperti yang disebutkan di dalam Kitab-Nya:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.”
(Q.S. Al-Hujuraat: 13)
Anakku, sehubungan dengan
apa yang kusampaikan di atas, maka dalam sebuah hadits qudsi Abu Hurairah r.a telah
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Ada orang yang masuk
surga lalu melihat budaknya berada ditempat yang lebih tinggi darinya, maka ia
pun bertanya kepada Allah: “Wahai Tuhanku, mengapakah ia berada ditempat yang
lebih tinggi dariku.?” Lalu Allah berfirman: “Ya, Aku memberinya balasan sesuai
amal dan pengabdiannya, dan Aku juga memberimu sesuai dengan amal dan
kedudukanmu (di dunia).” (HQR. At-Thabrani r.a)
Anakku, oleh keadaan yang
telah kusebutkan itu, jika engkau dimuliakan Allah di dunia ini, maka janganlah
engkau abaikan untuk mencari dan mendapatkan kemuliaan akhirat di sisi Allah
Ta’ala dengan sebenar-benarnya bertakwa kepada-Nya. Jika tidak adalah lebih
baik engkau menjadi pelayan atau seorang budak yang bertakwa kepada Allah
daripada menjadi tuan atau penguasa yang
hanya memikirkan kemuliaan dunianya saja. Wallahua’lam.
(dinukil dan diedit dari HALAQAT
AS-SALIKIN karangan SYAIKH ABDULLAH FATHURRAHMAN )
No comments:
Post a Comment