MISKIN ITU MULIA
oleh: KH.BACHTIAR AHMAD
=======================
Bukhari
dan Muslim r.a meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a yang berkata:
“Sekelompok
orang-orang fakir miskin dari kaum Muhajirin datang kepada Rasulullah SAW
sambil mengeluh dan berkata: “Ya Rasulullah, orang-orang kaya telah
memborong semua pahala dan tingkat-tingkat (maksudnya kedudukan) yang tinggi
serta kebahagiaan yang abadi; Mereka sholat dan berpuasa sebagaimana yang kami
lakukan. Akan tetapi mereka mempunyai harta untuk menunaikan haji; umroh dan
bersedekah.” Lalu Rasulullah SAW
bersabda: “Sukakah kalian saya ajarkan seseuatu yang dapat mengejar
orang-orang yang terdahulu dari kamu dan orang-orang yang kemudian, dan tidak
ada yang lebih utama dari kamu, kecuali mereka melakukan seperti yang kamu
perbuat ?” Mereka menjawab: “Baiklah ya Rasulullah.” Rasulullah SAW
lalu bersabda: “Setiap selesai sholat bacalah olehmu Tasbih (Subhanallah);
Tahmid (Alhamdulillah) dan Takbir (Allahu Akbar) masing-masing sebanyak 33
kali.”
Beberapa waktu
kemudian kelompok fakir miskin tersebut datang lagi kepada Rasulullah SAW dan
berkata: “Ya Rasulullah, saudara-saudara kami yang kaya raya telah mendengar
apa yang engkau ajarkan kepada kami, maka merekapun berbuat seperti yang kami
lakukan.” Rasulullah SAW bersabda: “Itulah karunia Allah yang
diberikan-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.”(HR.Mutafaq ‘alaihi)
****
Hidup miskin itu
memang “tidak enak”. Sebab
sebagai orang miskin; disamping dalam pergaulan masyarakat sering direndahkan, maka untuk beribadah kepada Allah SWT pun
sangat terbatas. Lantaran orang miskin tidak bisa menunaikan ibadah haji;
membayar zakat; bersedekah dan lain sebagainya, seperti yang dilakukan oleh
orang-orang kaya. Akan tetapi walau
demikian sebagaimana yang juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW, ketidak mampuan
itu tidaklah menghalangi “orang miskin”
untuk masuk surga; bahkan merekalah yang mendapatkan kemuliaan untuk lebih dulu
masuk surga ketimbang orang kaya. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:
“Sesunguhnya
orang-orang miskin mendahului orang-orang yang kaya masuk ke suga pada hari
kiamat dengan selisih waktu 40 musim atau 40 tahun”(HR.Muslim dari Abd.Rahman Al-Hubuli r.a)
Sedangkan dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid dinyatakan,
bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Aku
pernah berdiri di pintu surga, ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah
orang-orang miskin, dan orang-orang kaya banyak yang terhalang memasukinya.” (HR.Mutafaq ‘alaihi)
Dan yang paling
istimewa adalah; walaupun “orang miskin” tidak
harta, tapi di dalam harta yang dimiliki oleh “orang-orang kaya” ada bagian harta untuk mereka sebagaimana yang dinyatakan Allah SWT dalam
firman-Nya:
“Dan pada
harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin
yang tidak mendapat bagian.” (Q.S. Adz-Dzariyat: 19)
Sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Abdullah Al-Ghazali maknanya
adalah; Bahwa jika orang kaya tidak mau mengeluarkan hak orang miskin dari
harta yang mereka miliki, maka harta itu secara tidak langsung akan menjadi “sedekah” orang miskin kepada si kaya
yang memiliki harta tersebut.
Hal lainnya yang
patut di-ingat dan diperhatikan oleh “orang
miskin” adalah; bahwa harta bukanlah segala-galanya, sebab tidak semua
perkara bisa diselesaikan dengan harta; bahkan untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT sekalipun sebagaimana firman-Nya:
“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula)
anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka itulah yang memperoleh
balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan
mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (di dalam syurga).” (Q.S. Saba’: 37)
Oleh sebab itu jangan takut miskin. Sebab boleh
jadi Allah ingin meringankan beban kita dari tanggung jawab harta. Yang penting
bagi kita adalah, hendaknya terus berupaya menambah-nambah amal ibadah dengan
mengerjakan ibadah sunnat dan kebajikan-kebajikan lainnya sesuai dengan batas kemampuan
kita. Mudah-mudahan dengan demikian kalaupun kita miskin di dunia, kita akan
menjadi orang kaya di akhirat dan akan beroleh surga yang tingkatan-nya lebih
tinggi dan lebih baik dari orang-orang yang diberikan kekayaan oleh Allah SWT
di dunia yang fana ini. Wallahua’lam.
Bagansiapiapi, 17 Safar 1434 H / 31 Desember 2012
KH.BACHTIAR
AHMAD
No comments:
Post a Comment