Tuesday, 27 December 2011

PESAN UMAR BIN KHATTAB r.a


Sebelum pulang ke hadirat Tuhannya, Allah SWT; “khalifah” Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a telah berpesan, agar sepeninggal dirinya “Umar ibnul Khattab”  bersedia diangkat oleh kaum muslimin sebagai pengganti dirinya. Umar terpaksa menerimanya, lantaran dirinya takut ditanya dan dimintai pertanggung-jawaban oleh Allah SWT; Mengapa ia menolak permintaan Abu Bakar dan lari dari situasi yang sulit dan kewajiban yang diamanahkan kepadanya. Selanjutnya setelah dibaiat oleh kaum muslimin Umar berpidato dihadapan mereka: “Wahai sekalian manusia, aku telah diangkat sebagai pemimpin kalian. Sesungguhnya aku bukanlah yang terbaik dari kalian dan bagi kalian, sedangkan aku adalah yang paling keras di antara kalian dalam menangani urusan-urusan kalian, dan kalaulah boleh tentulah aku tidak akan mengurusi urusan kalian; cukuplah bagi Umar menunggu dan menghadapi hisab bagi dirinya sendiri.”

Kemudian Umar menengadah ke langit seraya berdo’a:  “Allahumma ya Allah, sungguh aku ini adalah orang keras, kasar, maka lunakkanlah hatiku. Allahumma ya Allah, sungguh aku adalah hamba-MU yang lemah, maka berilah aku kekuatan. Allahumma ya Allah, sungguh aku adalah orang yang kikir, maka jadikanlah aku orang dermawan yang bermurah hati.”

Lalu Umur menyambung ucapannya kepada segenap kaum muslimin: “Wahai sekalian manusia, Allah telah menguji kalian dengan diriku dan menguji diriku dengan kalian. Sepeninggal sahabatku, aku sekarang berada di tengah-tengah kalian. Tak ada persoalan kalian yang harus aku hadapi lalu diwakilkan kepada orang lain selain dari diriku sendiri; dan tak ada yang hadir disini lalu meninggalkan perbuatan terpuji dan amanat. Kalau mereka berbuat kebajikan, maka aku akan membalasnya dengan kebajikan, akan tetapi kalau mereka melakukan kejahatan, maka terimalah bencana yang akan saya timpakan kepada mereka.”

“Saudara-saudara, aku tidak akan membiarkan seseorang berbuat zalim kepada orang lain atau melanggar hak orang lain. Pipi orang itu akan ku-letakkan sebelah di atas tanah dan yang sebelah lagi akan ku-injak sampai ia mau kembali ke jalan yang benar. Sebaliknya  bagi orang-orang yang bersih dan mau hidup sederhana, maka sebelah pipi-ku  akan ku-letakkan di atas tanah untuk menolong mereka. Saudara-saudara berhak menegur dan menuntut saya, jika ada hak-hak saudara yang terabaikan dan tidak terpenuhi, padahal aku sanggup melakukan dan memenuhinya.”

“Saudara-saudara, bertakwalah kepada Allah, bantulah dan bekalilah saya dengan nasihat-nasihat  saudara sehubungan dengan tugas yang dipercayakan Allah kepada saya untuk kepentingan kalian semua. Demikianlah apa yang sudah saya sampaikan; Semoga Allah mengampuni kita semua.”

Selesai berpidato Umar bin Khattab  lalu turun dari mimbar, kemudian melaksanakan sholat dan menjadi imam bagi semua yang hadir pada saat itu.  Wallahua’lam.
(dipetik dan di-edit dari Kisah Para Sahabat)

Bagansiapiapi,   26 Muharram 1433 /   22 Desember 2011
KH.BACHTIAR AHMAD

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.