Orang yang arif adalah orang yang mau memahami bahwa ada rahasia dan karunia Allah di dalam berbagai macam musibah yang menimpa dirinya; terus menerus memperbaiki diri dengan memohon ampunan dan mengakui kesalahannya di hadapan Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang; sekalipun hal itu sangat memalukan dalam pandangan manusia. (Abu Hasan As-Syadzili rhmlh)
Jika hanya Allah yang kau tempatkan dalam ruang hatimu; maka gubukmu yang sempit pasti akan menjadi istana yang luas dan megah. Sebaliknya jika dunia yang menghias ruang hatimu, maka istanamu yang luas akan terasa sempit dan menyesakkan. (Rabiah Al-Adawiyah rhmlh)
Masalah lama yang selalu menjadi baru bagi orang yang tidak siap menerimanya adalah “kematian”. Hal ini terjadi karena mereka lupa, bahwa kematian itu adalah salah satu janji Allah yang pasti bagi siapa saja yang dikehendaki-NYA. (Sary As-Saqathy rhmlh)
Orang yang arif bukanlah mereka yang selalu berusaha untuk menambah keuntungan yang diperolehnya; akan tetapi adalah mereka yang berhasil merubah dan menjadikan apa yang merugikannya menjadi suatu keberuntungan. (Ibnu Hajar Al-haitami rhmlh)
Manfaatkanlah waktumu sebaik-baiknya; karena Allah sudah mengingatkan dalam firman-Nya (QS.Luqman: 34): “Dan tidak seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok; dan tidak seorang pun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati.” (Wahab bin Munabbih rhmlh)
(dinukil dan di-edit dari berbagai sumber)
Bagansiapiapi, 8 Safar 1433 / 3 Januari 2012
KH.BACHTIAR AHMAD
No comments:
Post a Comment