Friday 19 July 2013

PESAN UNTUK FATIMAH r.a



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
====================
“Inilah salah satu pesan dari Nabi  SAW untuk anak perempuan terkasihnya: Fatimah Az-Zahra yang kami edit dari sebuah hadis yang sangat panjang. Dan teruskanlah pesan ini untuk Fatimah-Fatimah yang anda sayangi.” (KH.Bachtiar Ahmad)
…………………………
Abu Hurairah r.a meriwayatkan dan dia berkata: “Pada suatu hari Rasulullah SAW datang kepada puterinya, Fathimah Az-Zahra dan beliau dapati Fathimah sedang menumbuk gandum di atas lumpang (batu/kayu penggiling), sambil menangis. Kemudian Rasulullah berkata kepadanya: "Apakah yang membuatmu menangis wahai Fathimah? Sesungguhnya Allah tidak membuat matamu untuk menangis”

Fathimah kemudian menjawab: "Wahai ayahanda, aku menangis karena batu penggilingan ini dan kesibukanku dalam rumah."

Kemudian Rasulullah SAW duduk di sampingnya. Dan Fathimah berkata lagi: "Wahai ayahanda, atas keutamaan engkau mintalah kepada Ali agar dia memberikan aku seorang pembantu untukku, agar ada yang dapat membantuku menumbuk gandum dan menyelesaikan urusan rumah."

Demi mendengar perkataan putrinya itu Rasulullah SAW lalu bangkit dan menghampiri batu penggiling tersebut, kemudian beliau mengambil sejumput dengan tangan beliau yang mulia dan meletakkannya ke dalam batu penggiling tersebut seraya mengucapkan “Bismillahir-rohmanir-rohim”, dan dengan seketika  atas izin Allah, batu penggiling itu berputar dengan sendirinya. Kemudian beliau masukkan semua gandum yang ada serta mengeluarkan gandum yang telah tergiling dengan tangan beliau sendiri. Dan begitulah keadaannya, dimana pada saat berputar batu penggiling itu terdengar membaca tasbih dengan bahasa yang berbeda-beda sehingga selesai gandum tertumbuk semuanya. Dan Rasulullah SAW berkata kepada penggilingan tersebut: "Berhentilah engkau dengan izin Allah", dan lumpang itupun berhenti.

Selanjutnya dengan izin Allah penggilingan itu berkata kepada Rasulullah: "Ya Rasulullah, demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran sebagai nabi dan rasul, kalau saja engkau perintahkan aku untuk menggiling gandum dari  jagat Timur dan Barat, tentu aku akan menggilingnya. Dan sesungguhnya aku telah  mendengar firman dalam kitab-Nya: "Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api  neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu-batu, sedang penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang  keras, yang tidak  mendurhakai Allah terhadap  apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S. At Tahrim : 6 ), maka aku khawatir wahai Rasulullah, kalau-kalau aku menjadi batu yang dimasukkan kedalam neraka."

Mendengar itu Rasulullah SAW  berkata kepada batu penggilingan itu :  "Bergembiralah engkau. Sesungguhnya engkau tidak akan masuk neraka tapi menjadi bagian dari  batu gedung Fathimah di surga." Dan tentu saja mendengar itu batu penggilingan tersebut menjadi lega dan sangat gembira.

Setelah itu Rasulullah SAW  berkata kepada  Fathimah: "Wahai Fatimah, kalau Allah menghendaki tentulah penggilingan  itu akan menggilingkan gandum untukmu. Akan tetapi Allah menghendaki agar ditulis beberapa kebaikan untukmu, dan menghapuskan keburukan-keburukan  serta hendak mengangkat derajatmu.”

“Wahai Fathimah, barangsiapa orang perempuan yang menumbukkan gandum untuk suami dan anak-anaknya, pasti Allah akan menuliskan untuknya setiap satu biji, satu kebaikan serta menghapuskan darinya setiap satu biji satu keburukan. Dan bahkan Allah akan mengangkat derajatnya.”

“Wahai Fathimah, barang siapa orang perempuan berkeringat manakala menumbuk gandum (memasak) untuk suami dan keluarganya, maka Allah akan menjadikan jarak  antara dia dan neraka sejauh  tujuh khonadiq  (lubang yang sangat  panjang).”

“Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mau meminyaki kemudian menyisir  anak-anaknya serta memandikan mereka, maka Allah akan menuliskan pahala untuknya bagaikan ia   memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.”

“Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan tidak mau membantu hajat tetangganya, maka Allah SWT akan menghalanginya minum dari telaga "Kautsar"  di hari  Kiamat kelak.”

“Wahai Fathimah, lebih utama dari itu adalah kerelaan suami terhadap istrinya. Kalau saja suamimu tidak rela terhadap engkau, maka aku tidak mau berdo’a untukmu. Apakah engkau belum mengerti wahai Fathimah, sesungguhnya kerelaan suami adalah perlambang kerelaan Allah sedang kemarahannya pertanda kemurkaan-Nya.”

“Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mengandung janin dalam perutnya, maka sesungguhnya malaikat-malaikat telah memohonkan ampun untuknya, dan Allah menuliskan  untuknya setiap hari seribu kebaikan serta menghapuskan darinya seribu keburukan. Dan manakala dia menyambut kehamilannya dengan senyum, maka Allah akan menuliskan untuknya pahala  para pejuang. Dan ketika dia telah melahirkan kandungannya, maka berarti dia ke luar dari dosanya bagaikan di hari dia lahir dari perut ibunya.”

“Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan berbakti kepada suaminya dengan niat yang  tulus murni, maka dia telah keluar dari dosa-dosanya bagaikan di hari ketika dia lahir dari perut ibunya, tidak akan keluar dari dunia dengan membawa dosa, serta dia dapati kuburnya sebagai taman diantara taman-taman surga. Bahkan dia  diberi pahala seribu orang haji dan seribu orang umrah. Disamping itu  seribu malaikat memohonkan ampun untuknya sampai hari kiamat. Dan barangsiapa orang perempuan berbakti kepada suaminya sehari semalam dengan hati lega dan penuh ikhlas serta niat lurus, pasti Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan kepadanya pakaian hijau (dari surga) kelak di hari Kiamat, serta menuliskan untuknya setiap sehelai rambut pada badannya seribu  kebaikan, dan Allah akan memberinya (pahala) seratus haji dan umrah.”

“Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan bermuka manis di depan suaminya, tentu Allah akan memandanginya dengan pandangan’rahmat.”

“Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menyelimuti suaminya dengan hati yang lega,  maka ada Pemanggil dari langit memanggilnya "Mohonlah agar diterima amalmu. Sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu maupun yang  belum lewat."

“Wahai Fathimah, setiap perempuan yang mau meminyaki rambut dan jenggot suaminya,  mencukur kumis dan memotongi kukunya, maka Allah akan meminuminya dari sumur “rahiqil  makhtum” dan sungai surga, dan akan memudahkannya ketika mengalami sakaratul maut, dan akan  mendapati kuburnya bagaikan taman dari pertamanan surga, serta Allah menulisnya bebas dari neraka serta lulus melewati shirat.”
…………………………
Mudah-mudahan petikan “pesan Rasulullah SAW” ini bermanfa’at untuk setiap “Fatimah” yang ada di kalangan kaum muslimin; siapa dan di mana pun “dia” berada. Wallahua’lam.

Bagansiapiapi, 10 Ramadhan 1434 H / 19 Juli 2013
KH. Bachtiar Ahmad.

1 comment:

  1. pa kyai tolong penjelasannya ada comment bahwa hadist ini palsu

    ReplyDelete

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.