Friday 23 August 2013

NASIHAT GURUKU: (15) (Tentang sifat lemah lembut)



oleh: KH.BACHTIAR AHMAD
=======================
Anakku, dalam bergaul dan menjalani kehidupan ini hendaklah kalian berakhlak atau bersikap lemah lembut terhadap sesama; dan senantiasalah memelihara sifat yang demikian itu dengan sebaik-baiknya. Sebab salah satu akhlak Rasulullah SAW yang sangat menonjol dan mempesona setiap orang adalah “kelembutan pribadi” yang beliau miliki.  Dan ini tercermin dari sikap beliau yang selalu murah senyum, tidak pernah berkata kasar, tidak pernah mengumpat, dan tidak pernah berlaku bengis. Bahkan tidak pernah marah dan membalas kejahatan yang dilakukan orang kepada beliau, kecuali terhadap perbuatan yang melanggar kehormatan agama. 

Perlu engkau ketahui, bahwa sifat lemah lembut adalah salah satu  rahmat Allah yang utama, yang hanya dianugerahkan Allah kepada orang yang bertakwa dan selalu tawakkal terhadap segala kehendak dan ketentuan yang ditetapkan Allah kepadanya. Hal ini dijelaskan Allah dalam firman-Nya: 

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.  Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (Q.S. Ali ‘Imran: 159)

Dalam hal ini Rasulullah SAW menjelaskan, bahwa hanya orang-orang dicintai Allah sajalah yang mendapat anugerah sifat lemah lembut tersebut sebagaimana sabda beliau:     “Apabila Allah SWT menyukai (mencintai) seorang hamba, maka Allah  akan mengkaruniainya kelemah-lembutan. Dan barangsiapa dari keluarga-ku (umat-ku) yang mengharamkan / menjauhi kelemah-lembutan, maka sesungguhnya dia telah menjauhi kebaikan.” (HR. Muslim dan Abu Dawud  dari Aisyah r.a)

Anakku, hal lain yang juga perlu pula engkau ketahui adalah,  bahwa sifat lemah lembut adalah sebaik-baiknya perhiasan yang dilekatkan Allah kepada hamba-Nya, dan akan menjadi aib jika perhiasan itu lepas darinya. Hal itu dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadis beliau:  “Sesungguhnya kelemah-lembutan itu tidak melekat pada sebuah pribadi kecuali sebagai perhiasan, dan tidak terlepas darinya kecuali sebagai keaiban.” (HR. Muslim)

Anakku, sesungguhnya di antara keutamaan sifat lemah-lembut itu dapat memperkaya diri lahir dan bathin serta akan menutupi semua kekurangan yang dimilikinya. Seseorang yang gagah lagi tampan atau yang cantik jelita, sesungguhnya adalah orang yang paling buruk dan jelek dalam pandangan Allah SWT jika ia tidak memiliki akhlak yang penuh dengan kelemah-lembutan. Begitu juga penguasa atau orang kaya yang bersifat bengis lagi kasar, sesungguhnya adalah orang-orang yang hina dalam pandangan Allah.  Orang yang memiliki kelembutan budi pekerti akan selalu dicintai dimana saja ia berada dan dirindukan dan jadi buah bibir orang lain tatkala mereka sudah tiada. Bahkan sifat dengan akhlak Rasulullah SAW  yang lemah-lembut itulah,banyak orang-orang kafir dan musuh-musuh beliau bertekuk lutut dan pada akhirnya menyatakan ke-Islamannya.

Anakku, sebagaimana yang diriwayatkan Al-Bukhari dari Aisyah r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Lembut , dan menyukai kelemah-lembutan dalam segala hal.”  Oleh sebab itu sekali lagi kusampaikan, maka hendaklah kalian senantiasa berakhlak dengan sifat yang lemah-lembut dan peliharalah budi pekerti yang demikian itu dengan sebaik-baiknya.

Mudah-mudahan nasihatku yang ringkas ini dapat engkau pahami dan diamalkan dengan hati yang lapang di sepanjang hidupmu. Wallahua’lam

(dinukil dan diedit dari HALAQAT AS-SALIKIN karangan SYAIKH ABDULLAH FATHURRAHMAN )

Bagansiapiapi, 16 Syawal 1434 H / 23 Agustus  2013
KH. BACHTIAR AHMAD

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.