oleh: KH.BACHTIAR AHMAD
=======================
Anakku, dalam bergaul dan menjalani
kehidupan ini hendaklah kalian berakhlak atau bersikap lemah lembut terhadap
sesama; dan senantiasalah memelihara sifat yang demikian itu dengan
sebaik-baiknya. Sebab salah satu akhlak Rasulullah SAW yang sangat
menonjol dan mempesona setiap orang adalah “kelembutan pribadi” yang beliau
miliki. Dan ini tercermin dari sikap
beliau yang selalu murah senyum, tidak
pernah berkata kasar, tidak pernah mengumpat, dan tidak pernah berlaku bengis.
Bahkan tidak pernah marah dan membalas kejahatan yang dilakukan orang kepada
beliau, kecuali terhadap perbuatan yang melanggar kehormatan agama.
Perlu
engkau ketahui, bahwa sifat lemah lembut
adalah salah satu rahmat Allah yang
utama, yang hanya dianugerahkan Allah kepada orang yang bertakwa dan selalu
tawakkal terhadap segala kehendak dan ketentuan yang ditetapkan Allah
kepadanya. Hal ini dijelaskan Allah dalam firman-Nya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya. (Q.S. Ali ‘Imran: 159)
Dalam hal ini Rasulullah SAW menjelaskan, bahwa hanya
orang-orang dicintai Allah sajalah yang mendapat anugerah sifat lemah lembut
tersebut sebagaimana sabda beliau:
“Apabila Allah SWT menyukai (mencintai) seorang hamba, maka Allah akan mengkaruniainya kelemah-lembutan. Dan
barangsiapa dari keluarga-ku (umat-ku) yang mengharamkan / menjauhi
kelemah-lembutan, maka sesungguhnya dia telah menjauhi kebaikan.” (HR. Muslim
dan Abu Dawud dari Aisyah r.a)
Anakku,
hal lain yang juga perlu pula engkau ketahui adalah, bahwa sifat lemah lembut adalah sebaik-baiknya
perhiasan yang dilekatkan Allah kepada hamba-Nya, dan akan menjadi aib jika
perhiasan itu lepas darinya. Hal itu dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadis
beliau: “Sesungguhnya kelemah-lembutan
itu tidak melekat pada sebuah pribadi kecuali sebagai perhiasan, dan tidak
terlepas darinya kecuali sebagai keaiban.” (HR. Muslim)
Anakku,
sesungguhnya di antara keutamaan sifat lemah-lembut itu dapat memperkaya diri
lahir dan bathin serta akan menutupi semua kekurangan yang dimilikinya.
Seseorang yang gagah lagi tampan atau yang cantik jelita, sesungguhnya adalah
orang yang paling buruk dan jelek dalam pandangan Allah SWT jika ia tidak
memiliki akhlak yang penuh dengan kelemah-lembutan. Begitu juga penguasa atau
orang kaya yang bersifat bengis lagi kasar, sesungguhnya adalah orang-orang
yang hina dalam pandangan Allah. Orang
yang memiliki kelembutan budi pekerti akan selalu dicintai dimana saja ia
berada dan dirindukan dan jadi buah bibir orang lain tatkala mereka sudah tiada.
Bahkan sifat dengan akhlak Rasulullah SAW
yang lemah-lembut itulah,banyak orang-orang kafir dan musuh-musuh beliau
bertekuk lutut dan pada akhirnya menyatakan ke-Islamannya.
Anakku, sebagaimana yang diriwayatkan
Al-Bukhari dari Aisyah r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Lembut , dan menyukai
kelemah-lembutan dalam segala hal.” Oleh
sebab itu sekali lagi kusampaikan, maka hendaklah kalian senantiasa berakhlak
dengan sifat yang lemah-lembut dan peliharalah budi pekerti yang demikian itu
dengan sebaik-baiknya.
Mudah-mudahan nasihatku yang
ringkas ini dapat engkau pahami dan diamalkan dengan hati yang lapang di
sepanjang hidupmu. Wallahua’lam
(dinukil dan diedit
dari HALAQAT AS-SALIKIN karangan SYAIKH ABDULLAH FATHURRAHMAN )
Bagansiapiapi, 16 Syawal 1434 H / 23
Agustus 2013
KH. BACHTIAR AHMAD
No comments:
Post a Comment