Friday 13 September 2013

ZALIM



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Menurut kamus bahasa Indonesia (KBBI), makna “zalim” adalah: bengis; kejam; tidak adil atau tidak menaruh belas kasihan. Jadi perbuatan zalim itu adalah perbuatan yang kejam yang tidak punya rasa keadilan dan tidak menaruh belas kasihan; baik kepada orang lain maupun  kepada makhluk lainnya.

Sedangkan menurut syariat (agama Islam) para ulama mendefinisikan makna zalim sebagai:

“Segala sesuatu  tindakan atau perbuatan  yang  melampaui batas,  yang  tidak  lagi  sesuai  dengan  ketentuan  yang  telah ditetapkan oleh Allah SWT.  Baik dengan cara menambah  ataupun  mengurangi hal-hal yang berkaitan dengan waktu; tempat atau letak maupun sifat dari perbuatan-perbuatan yang melampaui batas tersebut. Dan itu berlaku untuk  masalah-masalah yang berkaitan dengan ibadah (hablum-minallah), maupun hubungan kemanusiaan dan alam semesta (hablum-minannaas).  Entah itu dalam skala kecil maupun besar, tampak ataupun tersembunyi. Baik kepada orang lain atau makhluk lain maupun kepada dirinya sendiri.”

Dalam Al-Quran terdapat kurang lebih 200 ayat yang khusus membicarakan dan menjelaskan segala hal yang berkaitan dengan masalah “zalim” atau “kezaliman”, suatu perkara yang sangat dibenci oleh Allah SWT sebagaimana yang tersurat dalam salah satu firman-NYA:

“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna  pahala amalan-amalan mereka; dan Allah sangat benci kepada orang-orang yang zalim.”  (Q.S.Ali ‘Imraan: 57)

Bahkan karena amat benci pada “perbuatan zalim”, maka Allah SWT menegaskan kepada kita untuk tidak mendekati “orang yang zalim”, sekalipun hanya merasa simpati (cenderung) kepada mereka yang berbuat zalim sebagaimana yang ditegaskan Allah SWT dengan firman-Nya:

“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolong pun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (Q.S.Hud: 113)

Dalam catatan yang ringkas  ini   kita tidak mungkin dapat menguraikan satu persatu bentuk kezaliman dan kebodohan yang telah dilakukan umat manusia. Akan tetapi dengan memperhatikan dan memahami apa-apa yang telah difirmankan Allah SWT di dalam Al-Quran, maka diantara bentuk perbuatan zalim yang sangat dibenci dan yang dmurkai Allah SWT antara lain adalah:

Mempersekutukan Allah; Mendustakan Allah; Menyembunyikan kebenaran; Menyalahi janji; Orang-orang yang fasik; Menyalah gunakan jabatan dan amanah yang diberikan; Orang-orang beriman yang mengikuti perilaku dan keinginan orang kafir;  Orang yang mengingkari Rasulullah SAW serta  perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum lainnya, yang telah ditetapkan oleh Allah.  

Disamping apa yang telah dijelaskan di atas, maka Syaikh Yusuf Qardhawi dalam Al-Ijtihad menjelaskan; pelanggaran atas peraturan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa yang telah disepakati sebelumnya, selama peraturan itu tidak bertentangan dengan hukum-hukum Allah dan rasul-Nya; adalah juga merupakan tindakan zalim yang menunjukkan seseorang pada kebodohan dirinya.

Hal menarik untuk disimak dan di-ingat adalah, bahwa Allah SWT juga menyandingkan “perbuatan zalim” dengan “kebodohan” sebagaimana firman-NYA:

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (Q.S. Al-Ahzab: 72)

Oleh sebab itulah dalam pandangan agama dijelaskan, bahwa  perbuatan zalim yang dilakukan oleh seseorang bukanlah karena bodoh lantaran tidak berilmu; melainkan karena semata-mata oleh dirinya ingkar pada ketentuan-ketentuan (hukum) yang telah ditetapkan Allah SWT. Jadi dalam hal ini dikatakan, bahwa semakin tinggi ilmu seseorang (terutama dalam hal agama); jika ia berbuat zalim, maka semakin tinggilah nilai kebodohannya dalam pandangan Allah SWT.

Kondisi ini hendaklah benar-benar disadari, sebab siapa saja yang menampakkan kebodohannya dengan perbuatan zalim yang ia lakukan, maka Allah SWT tidak akan pernah mendapatkan pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT sebagaimana firman-NYA:        

“Dan bagi orang-orang  yang zalim itu tidak ada bagi mereka  seorang pelindungpun dan tidak pula seorang  penolong baginya.”    (Q.S.As-Syura : 8)
               
Mudah-mudahan Allah SWT menolong kita agar tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang zalim. Wallahua’lam.

Bagansiapiapi,    8 Dzulqaidah 1434 H /  13 September 2013.
KH.BACHTIAR AHMAD

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.