Friday 21 March 2014

NASIHAT GURUKU (26): Tentang Kuburan dan Kematian (2)



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Anakku,  dalam sebuah riwayat ada disebutkan, bahwa Khalifah “Umar bin Abdul Aziz r.a” yang juga disebut-sebut orang sebagai “Khulafaur-rasyidin” yang ke 5 dalam sejarah pemerintahan Islam  suatu ketika beliau berbicara di hadapan para sahabat; pembantu dan ahli keluarganya:

“Wahai sahabat dan ahli keluargaku, jika suatu waktu kalian melewati kuburan, lihatlah betapa berdempetnya rumah-rumah para penghuninya. Kemudian  panggillah mereka yang ada di dalamnya jika engkau bisa memanggil.

Tanyakanlah kepada orang-orang kaya yang telah berdiam di sana, apakah masih tersisa kekayaan mereka. Dan kepada  orang-orang miskin di antara mereka, tanyakan pula apakah masih tersisa kemiskinan mereka?

Tanyakan pula  tentang lisan-lisan yang dengannya mereka berbicara, sepasang mata yang dengannya mereka melihat indahnya pemandangan. Juga keadaan  tentang kelembutan dan kehalusan kulit tubuh mereka; tentang wajah-wajah mereka yang cantik jelita. Dan apakah yang telah diperbuat oleh ulat-ulat yang ada di dalam dan di balik kain kafan mereka.

Tanyakan pula tentang pelayan-pelayan mereka yang setia serta tanyakan pula dimanakah tumpukan harta dan sederetan pangkat yang mereka miliki.  Dimanakah rumah-rumah mewah mereka yang menjulang tinggi. Dimanakah kebun-kebun mereka yang rindang dan subur. Dimanakah pakaian-pakaian mereka yang indah-indah yang harganya mahal-mahal. Dimanakah  kendaraan-kendaraan mewah kesukaan mereka. Dimanakah  kolam renang dan telaga pribadi mereka. 

Bukankah mereka kini berada di tempat yang sangat sunyi? Bukankah siang dan malam bagi mereka sama saja?  Bukankah mereka berada dalam kegelapan? Bahkan mereka telah terputus dengan amal mereka. Berpisah dengan orang-orang yang mereka cintai, harta dan segenap keluarganya.

Karena itu wahai sahabat dan ahli keluargaku, sebagai  orang yang tak lama lagi akan menyusul mereka masuk ke dalam kuburan! Janganlah kalian terpedaya dengan dunia? Cobalah renungkan setiap saat tentang orang-orang yang telah pergi meninggalkan kita. Sungguh mereka amat berharap untuk bisa kembali ke dunia. Agar bisa menghimpun amal sebanyak-banyaknya. Tetapi, itu semua tidak mungkin terjadi karena mereka telah dikuburkan.”

Anakku, seperti yang pernah kusampaikan kepadamu; Bahwa kematian itu sangat dekat dengan kita dan tak ada lagi tawar menawar ketika “Malaikat Maut” datang menjemput sebagaimana yang tersurat dan tersurat dalam firman Allah Ta’ala:

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (Q.S. Al-A’raf: 34)

Oleh sebab itu anakku, pengajaran dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz tersebut, adalah juga sangat bernilai bagi kita yang suatu sa’at pasti akan mati dan dimasukkan orang ke dalam kubur.

Anakku, mudah-mudahan nasihatku yang ringkas ini bermanfaat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaanmu kepada Allah Ta’ala.

Jakarta,  19 Jumadil Awal 1435 H / 21 Maret 2014.
KH.Bachtiar Ahmad

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.