oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Anakku, telah
ditegaskan Allah Ta’ala di dalam Kitab-Nya, bahwa “syaitan” itu adalah musuh
yang sangat nyata bagi orang-orang beriman, yang bertujuan untuk menyesatkan mereka
sebagaimana yang dijelaskan Allah Ta’ala dengan firman-Nya:
“Allah
adalah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya
(iman); dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang
mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu
adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Q.S. Al-Baqarah:
257)
Oleh sebab itu hendaklah engkau
berhati-hati dan waspadalah engkau dengan tipu muslihat syaitan.
Anakku, ada 2(dua) tipu muslihat yang
patut diwaspadai dalam berbuat kebajikan dan beribadah kepada Allah. Yang
pertama adalah apa yang disebut “tazyiin”
yakni syaitan menjadikan seseorang memandang baik setiap perbuatannya.
Padahal hakikatnya perbuatan itu adalah perbuatan maksiat atau perbuatan yang
tidak berdasarkan petunjuk Allah dan rasul-Nya. Keadaan ini cukup banyak
diperingatkan Allah Ta’ala di dalam Kitab-Nya sebagaimana yang difirmankan-Nya:
“Demi Allah,
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum
kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka setan menjadi
pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.” (Q.S. An-Nahl:
63)
“Maka apakah
orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan
orang yang (setan) menjadikan dia memandang
baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?” (Q.S. Muhammad:
14)
Anakku, adapun
muslihat syaitan yang kedua disebutkan oleh para ulama sebagai “taswis”, yakni semacam
bisikan kejahatan yang dibangun atas dasar
keraguan dalam hati manusia, yang secara tegas dijelaskan Allah SWT
dengan firman-Nya:
“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia; Rajanya manusia; Sembahannya manusia; dari kejahatan
(bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi;
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia; dari (golongan) jin dan manusia.” (Q.S. An-Naas: 1-6)
Anakku, dengan muslihat “taswis” ini tentara-tentara syaitan; baik
yang berasal dari kalangan jin maupun yang berwajah manusia, selalu berupaya
membangun isu, pikiran-pikiran, dan slogan-slogan yang bertujuan membuat
manusia ragu dengan kebenaran Islam. Sehingga pada akhirnya ada yang merasa tidak yakin dengan kebenaran ajaran Islam
yang hakiki, dan berupaya menumbuh kembangkan pemikiran Islam dalam bentuk baru
seperti tumbuh dan berkembangnya pemahaman atau ajaran-ajaran baru yag
menyesatkan umat.
Anakku, jika engkau dilanda perasaan was-was atau keragu-raguan
dalam masalah agama yang engkau yakini, maka segeralah memohon pelindungan dan
pertolongan Allah Ta’ala dan bertanya kepada para ulama. Sehingga pada akhirnya engkau akan ditolong
untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki sebagaimana yang difirmankan Allah
Ta’ala:
“Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka
ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat
kesalahan-kesalahannya.” (Q.S. Al-A’raf: 201)
Anakku, mudah-mudahan Allah Ta’ala selalu menolongmu dengan hidayah dan
inayah-Nya untuk tetap berada dalam jalan yang diridhoi-Nya di dunia dan
di akhirat kelak. Aamiin ya robbal ‘alamiin…!
Jakarta, 17 Jumadil Akhir
1435 H / 18 April 2014.
KH.Bachtiar Ahmad
No comments:
Post a Comment