Friday 18 April 2014

NASIHAT GURUKU (30): Muslihat Syaitan



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================


Anakku,  telah ditegaskan Allah Ta’ala di dalam Kitab-Nya, bahwa “syaitan” itu adalah musuh yang sangat nyata bagi orang-orang beriman, yang bertujuan untuk menyesatkan mereka  sebagaimana yang dijelaskan  Allah Ta’ala dengan firman-Nya:

“Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka   dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman); dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Q.S. Al-Baqarah: 257)

Oleh sebab itu hendaklah engkau berhati-hati dan waspadalah engkau dengan tipu muslihat syaitan.

Anakku, ada 2(dua) tipu muslihat yang patut diwaspadai dalam berbuat kebajikan dan beribadah kepada Allah. Yang pertama adalah apa yang disebut “tazyiin” yakni syaitan menjadikan seseorang memandang baik setiap perbuatannya. Padahal hakikatnya perbuatan itu adalah perbuatan maksiat atau perbuatan yang tidak berdasarkan petunjuk Allah dan rasul-Nya. Keadaan ini cukup banyak diperingatkan Allah Ta’ala di dalam Kitab-Nya sebagaimana yang difirmankan-Nya:

“Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.” (Q.S. An-Nahl: 63)

“Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang (setan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?” (Q.S. Muhammad: 14)

Anakku, adapun muslihat syaitan yang kedua disebutkan oleh para ulama sebagai “taswis”, yakni  semacam bisikan kejahatan yang dibangun atas dasar  keraguan dalam hati manusia, yang secara tegas dijelaskan Allah SWT dengan firman-Nya:

“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia; Rajanya manusia; Sembahannya manusia; dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi;  yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia;  dari (golongan) jin dan manusia.”  (Q.S. An-Naas: 1-6)

Anakku, dengan muslihat  “taswis” ini tentara-tentara syaitan; baik yang berasal dari kalangan jin maupun yang berwajah manusia, selalu berupaya membangun isu, pikiran-pikiran, dan slogan-slogan yang bertujuan membuat manusia ragu dengan kebenaran Islam. Sehingga pada akhirnya ada yang merasa  tidak yakin dengan kebenaran ajaran Islam yang hakiki, dan berupaya menumbuh kembangkan pemikiran Islam dalam bentuk baru seperti tumbuh dan berkembangnya pemahaman atau ajaran-ajaran baru yag menyesatkan umat.

Anakku, jika engkau dilanda perasaan was-was atau keragu-raguan dalam masalah agama yang engkau yakini, maka segeralah memohon pelindungan dan pertolongan Allah Ta’ala dan bertanya kepada para ulama.  Sehingga pada akhirnya engkau akan ditolong untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (Q.S. Al-A’raf: 201)

Anakku, mudah-mudahan Allah Ta’ala selalu menolongmu dengan hidayah dan inayah-Nya untuk tetap berada dalam jalan yang diridhoi-Nya di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin ya robbal ‘alamiin…! 

Jakarta,  17 Jumadil Akhir  1435 H / 18 April 2014.
KH.Bachtiar Ahmad

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.