oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Anakku, sebagaimana
yang telah kusampaikan kepadamu, bahwa kedatangan “Hari Kiamat” sudahlah sangat dekat, walaupun tidak ada seorangpun
yang mengetahui kapan terjadinya kecuali Allah Ta’ala sebagaimana Firman-Nya:
“Telah dekat terjadinya hari kiamat. // Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari
itu selain Allah.” (Q.S. An-Najm: 57-58)
Semakin dekatnya “Hari
Kiamat” yang dijanjikan Allah Ta’ala
tersebut tercermin dengan semakin banyaknya tanda-tanda kiamat yang telah
disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam hadis-hadis beliau, yang sekarang ini
benar-benar terjadi di sekitar kita. Rasulullah SAW bersabda:
“Di antara tanda-tanda
kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam membangun dan memperindah
masjid.” (HR Ahmad; Abu
Dawud; An-Nasa’i dan Ibnu Hibban dari Anas bin Malik r.a)
Anakku, sekarang ini di merata negeri kaum muslimin
berlomba-lomba memperindah masjid-masjid yang mereka bangun; sementara ketika
tiba waktunya sholat, masjid-masjid tersebut sunyi dan sepi dari kehadiran para
jama’ahnya. Dan ini tentu saja berbeda dengan kondisi di zaman Rasululllah SAW
danngenerasi awal kaum muslimin.
Dulu, pada zaman Rasulullah SAW masih hidup sampai
beberapa abad berikutnya; para calon “penghuni
surga”, yakni mereka yang mengaku beriman kepada Allah dan Hari Kemudian,
sebelum “azan” diserukan selalu
berlomba-lomba datang untuk memenuhi Masjid guna menunaikan sholat yang telah
diwajibkan Allah SWT kepada mereka. Padahal di masa itu Masjid hanya dibangun
dari tanah liat; batu-batu gunung dan pasir; batang kurma atau batang kayu
lainnya; bertatapkan pelepah kurma atau yang sejenis dengan itu; di dalamnya
tidak ada listrik yang menerangi; tidak ada alat pendingin ruangan; bahkan
adakalanya mereka sujud ditanah tanpa alas ataupun karpet yang tebal.
Sebaliknya sekarang ini, ketika Masjid (juga Musholla
atau Surau) telah dibangun semegah dan seindah-indahnya dengan segala macam
fasilitas yang ada di dalamnya; banyak orang-orang yang mengaku beriman yang
menginginkan surganya Allah, dengan entengnya telah menjauh dan mengabaikan Masjid tanpa alasan dan uzur yang
jelas. Bahkan ketika azan telah selesai dikumandangkan, banyak di antara mereka
yang masih berleha-leha dan asyik dengan dunianya. Padahal Allah Ta’ala dengan
tegas telah memberi amaran kepada orang-orang yang beriman dengan Firman-Nya:
“Sesungguhnya
yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Hari Kemudian serta tetap mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan
tidak takut (kepada apa dan siapapun) kecuali kepada Allah, maka merekalah
orang-orang yang diharapkan termasuk kedalam golongan orang-orang yang
senantiasa mendapat petunjuk (dari Allah).”
(Q.S. At-Taubah: 18)
Anakku, sungguh Allah Ta’ala telah pula berfirman:
“Katakanlah: “Sesungguhnya
aku takut akan azab hari yang besar (Hari Kiamat), jika aku mendurhakai
Tuhanku.” (Q.S. Al-An’aam: 15)
Oleh sebab itu anakku, jika engkau ingin selamat dari azab
Allah di Hari Kiamat itu nanti, maka jadilah engkau orang yang suka memakmurkan
dan sekaligus mencintai Masjid. Disamping itu patut pula engkau ketahui, bahwa
salah satu orang yang mendapat naungan
di hari yang tiada naungan kecuali naungan Allah Ta’ala (Hari Kiamat)
nanti adalah orang yang hatinya selalu terpaut untuk beribadah dan memakmurkan
Masjid.
Anakku, semoga nasihatku
ini bermanfaat bagimu dan Allah Ta’ala senantiasa membimbing kita dengan
hidayah dan inayah-Nya, sehingga kita menjadi orang-orang yang selamat di Hari
Kiamat nanti. Wallahua’lam.
Jakarta, 23 Rajab
1435 H / 23 Mei 2014.
KH.Bachtiar Ahmad
No comments:
Post a Comment