oleh:
KH.Bachtiar Ahmad
====================
Dalam
sebuah riwayat dikisahkan; Suatu ketika Hasan al Bashri berjalan di pinggiran
sungai, beliau melihat ada seorang anak kecil yang sedang mengambil wudhu’
sambil menangis bercucuran air mata. Dan melihat keadaan itu Hasan bertanya
kepada si anak: “Wahai anak, mengapa
engkau menangis sedemikian sedihnya ?”
Maka
berkatalah si anak kepadanya: “Wahai
tuan, tadi saya membaca Al-Quran dan ketika sampai pada ayat “Yaa
ayyuhalladziina aamanu quu anfusakum wa ahliikum naaroo… (Q.S. At-Tahrim
ayat 6: “Wahai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…dst); tumbuhlah rasa takutku akan azab yang
djanjikan Allah Ta’ala tersebut. Terasa panas dan terbakar seluruh badanku,
maka yang demikian itulah yang menyebabkan aku berwudhu’ dan ingin mendirikan
sholat sunat memohon ampunan Allah, agar aku tidak dimasukkan ke dalam neraka.”
Mendengar
jawaban anak kecil tersebut berkatalah Hasan al Bashri: “Wahai anak, janganlah engkau takuti hal itu; sesungguhnya engkau telah
terpelihara dan dipelihara oleh Allah Ta’ala dari azab-Nya dan engkau tidaklah
akan dimasukkan Allah ke dalam neraka-Nya.”
Diluar
dugaan Hasan al Bashri anak kecil itu lalu berkata dengan bijaknya: “Wahai tuan yang baik hati, sebagai orang
yang diberikan akal oleh Allah Ta’ala, apakah tuan tidak pernah melihat
bagaimana orang menyalakan api; pada
umumnya sebelum mereka memasukkan batang pohon yang besar, maka pertama kali yang mereka bakar dan
masukkan ke dalam api adalah ranting dan dahan yang kecil-kecil. Jadi jika
kelak Allah memasukkan seseorang ke dalam neraka, maka tentulah kami yang
kecil-kecil ini lebih dulu dimasukkan dari orang-orang tua dan yang besar
seperti tuan.”
Tatkala
mendengar jawaban si anak tersebut, maka menangi pulalah Hasan al Bashri dan
berkata dalam hatinya: “Sungguh anak ini
lebih takut kepada neraka daripada diriku.” Kemudian beliaupun bergegas
pulang untuk mengerjakan sholat sunat dan beristighfar memohon ampunan Allah
Ta’ala dari kelalaian yang telah dilakukannya. Wallahua’lam.
(dinukil dan diedit dari Kisah-Kisah Sufistik)
Bagansiapiapi, 5
Ramadhan 1435 H / 01 Agustus 2014
KH.Bachtiar
Ahmad
No comments:
Post a Comment