0leh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
1. Ilmu adalah
pusaka yang mulia.
2. Serendah-rendah ilmu adalah yang berhenti di lidah,
dan yang paling tinggi adalah yang tampak di anggota-anggota badan.
3. Tetaplah mengingat ilmu di tengah orang-orang yang
tidak menyukainya, dan mengingat kemuliaan yang terdahulu di tengah orang-orang
yang tidak memiliki kemuliaan, karena hal itu termasuk di antara yang
menjadikan keduanya dengki terhadapmu.
4. Jika Allah
hendak merendahkan seorang hamba, maka Dia mengharamkan terhadapnya ilmu.
5. Jika mayat seseorang telah diletakkan di dalam
kuburnya, maka muncullah empat api. Lalu datanglah shalat (yang biasa
dikerjakannya), maka ia memadamkan satu api. Lalu datanglah puasa, maka ia
memadamkan api yang satunya lagi (api kedua). Lalu datanglah sedekah, maka ia
memadamkan api yang satunya lagi. Lalu datanglah ilmu, maka ia memadamkan api
yang keempat seraya berkata: “Seandainya aku menjumpai api-api itu, niscaya
akan aku padamkan semuanya. Oleh karena itu, bergembiralah kamu. Aku senantiasa
bersamamu, dan engkau tidak akan pernah melihat kesengsaraan.”
6. Janganlah engkau membicarakan ilmu dengan
orang-orang yang kurang akal karena mereka hanya akan mendustakanmu, dan tidak
pula kepada orang-orang bodoh karena mereka hanya akan menyusahkanmu. Akan
tetapi, bicarakanlah ilmu dengan orang yang menerimanya dengan penerimaan yang
baik dan yang memahaminya.
7. Cukuplah ilmu itu sebagai kemuliaan bahwasanya ia
diaku-aku oleh orang yang bukan ahlinya dan senang jika dia dinisbatkan
kepadanya.
(dinukil dan diedt dari Risalah Sufiyyah)
Bagansiapiapi,
27 Ramadhan 1435 H / 24 Juli 2014
KH.BACHTIAR AHMAD
No comments:
Post a Comment