oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Anakku, hendaklah engkau menjadi orang yang selalu menjaga
dan memelihara hubungan kekerabatan atau tali silaturahim dengan sesama; Baik
dengan ahli keluarga yang masih punya hubungan atau ikatan darah, maupun dengan
orang lain yang sama sekali tidak ada pertaliannya denganmu; Khususnya dengan
sesama mukmin yang telah Allah Ta’ala nyatakan di dalam Kitab-Nya, bahwa mereka
adalah bersaudara:
“Sesungguhnya
orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S.
Al-Hujurat: 10)
Hal ini sangat penting untuk kau ingat dan pelihara dalam
kehidupanmu, karena sesungguhnya Allah Ta’ala telah mengutuk atau melaknat
orang-orang yang memutuskan hubungan kekerabatan sebagaimana yang Allah
tegaskan di dalam Firman-Nya:
“Maka
apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan
memutuskan hubungan kekeluargaan? // Mereka itulah orang-orang yang dilaknati
Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.”
(Q.S.Muhammad: 22-23)
Allah Ta’ala juga berfirman:
“Orang-orang
yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa
yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi,
orang-orang itulah yang memperoleh kutukan (laknat Allah) dan bagi mereka
tempat kediaman yang buruk (Neraka Jahanam).” (Q.S.Ar-Ra’du:
25)
Anakku, oleh hal yang demikian itulah Rasulullah SAW telah
bersabda, bahwa seseorang yang telah memutuskan hubungan kekerabatan atau
silaturahim yang wajib ia pelihara dan jaga sebagaimana yang diperintahkan
Allah Ta’ala tidak akan masuk surga sebagaimana yang diriwayatkan:
“Tidak
akan masuk surga seorang yang pemutus, yakni pemutus tali kekerabatan”
(HR.Muttafaq ‘alaihi dari Jubair ibnu Muth’im r.a)
Anakku, jika ada orang zalim kepadamu atau yang engkau benci
karena akhlaknya yang buruk, maka janganlah engkau putuskan silaturahim dengan
mereka. Bergaullah dengan mereka semampu dan seperlunya, agar engkau senantiasa mendapat pertolongan
Allah. Karena hal inilah yang dipesankan oleh Rasulullah SAW kepada seseorang
sebagaimana yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah r.a:
“Ada
seseorang mengadu kepada Rasulullah SAW: “Sesungguhnya saya mempunyai keluarga.
Saya selalu menyambung hubungan kekeluarga dengan mereka, tetapi mereka
membalasnya dengan perbuatan jahat. Saya selalu menyantuni mereka, akan tetapi
mereka tidak tahu diri.” Kemudian beliau (Rasulullah SAW) bersabda: “Seandainya
keadaanmu seperti apa yang kamu katakan itu, maka seolah-olah kamu menaburkan
abu panas kepada mereka dan kamu akan selalu mendapat pertolongan Allah Ta’ala
karena perbuatan mereka itu, selama kamu masih tetap mengerjakan kebaikan
tersebut.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah r.a)
Anakku, mudah-mudahan kita akan selalu berada dalam
pemeliharaan dan hubungan baik dengan Allah Ta’ala selama kita tetap menjaga
dan memelihara tali silaturahim dengan hubungan keluarga dengan orang-orang
yang ada disekitar kita seperti kata “Ummul
Mukminin” Aisyah r.a bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
“Rahim
itu tergantung di ‘Arasy dan berkata: “Siapa saja yang menyambungku, Allah akan
menyambungnya dan siapa saja yang meutuskan denganku, maka Allah akan memutuskan
hubungan dengannya.” (HR. Muttafaq ‘alaihi)
Wallahua’lam
Jakarta, 8 Rajab 1436 H / 27April2015.
KH.Bachtiar Ahmad
No comments:
Post a Comment