Friday, 6 July 2012

JANGAN KALAH KARENA GELISAH


oleh: KH.BACHTIAR  AHMAD
========================
Bagaimanapun juga, seorang mukmin tetap akan mendapatkan cobaan dan ujian kehidupan dari Allah SWT. Dirinya akan senantiasa diuji dan terus diuji dalam rangka mendapatkan kebenaran yang hakiki untuk memantapkan keimanan yang dimilikinya sebagaimana yang telah dinyatakan Allah di dalam firman-Nya:    

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja untuk mengatakan: “Kami telah beriman.”, sedang mereka tidak diuji lagi ? // Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”  (Q.S.Al-Ankabuut: 2-3)

Oleh sebab itu sebagai orang yang beriman, maka kita tidak perlu terus menerus berada  menerus berada dalam kegundahan dan kegelisahan hati jika berhadapan dan menghadapi problem kehidupan yang datang menerpa.

Ketenangan hati dan ketentraman jiwa hanya bisa diperoleh jika sepenuhnyua  kita menyadari dan mau memahami dengan sungguh-sungguh,  bahwa apa yang terjadi atas dirinya adalah atas kehendak Allah.  Tidak ada sesuatupun yang bisa menimpa diri jika tidak ada izin dan takdir Allah untuk hal itu. Kita tidak akan jatuh ke jurang yang dalam sekalipun sebelah kaki sudah terpeleset di bibirnya. Atau kita tak akan mungkin dimangsa oleh singa yang buas, sekalipun kita sudah berhadapan dengannya. Dan hal inilah yang ditegaskan Allah dengan firman-Nya:

“Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dia-lah pelindung kami dan hanyalah kepada Allah orang-orang beriman harus bertawakkal.”  (Q.S.At-Taubah: 51)

Seorang mukmin yang memiliki “kalimat takwa” di dalam diri dan hidupnya, adalah ia yang tetap berupaya dengan pikiran tenang dalam setiap keadaan dan meyerahkan semua hasil usahanya kepada kehendak Allah. Bukan pada kehendak dirinya atau kehendak sesiapapun.

Seorang mukmin hendaklah kita senantiasa siap menghadapi realitas kehidupan yang ada,  bahwa dalam umur yang akan dijalani, kita akan banyak menjumpai tantangan dan ujian. Dan ketika ujian itu datang, maka ia  tidak  boleh  pesimis  atau merasa gelisah atas sesuatu yang belum jelas terjadi. Dan sadar sepenuhnya, bahwa hal itu belum tentu buruk baginya sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam firman Allah SWT:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu; dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”   
(QS.Al-Baqarah: 216)

Oleh hal yang demikian inilah sebagai mukmin kita tidak boleh ragu-ragu dan takut terhadap sesuatu masalah yang dihadapi. Sebab salah satu pangkal kegelisahan dan ketidak tenangan diri adalah disebabkan sifat ragu-ragu yang tumbuh dalam pikiran kita. Dan pada akhirnya sebagaimana yang kita lihat, banyak orang yang dikalahkan oleh kegelisahan dan ketidak tenangan jiwa atau dirinya dalam menghadapi sesuatu masalah atau problematika kehidupan.

Lihatlah yang terjadi di sekitar kita, banyak orang yang tidak  dikalahkan oleh lawan-lawannya, akan tetapi mereka malah dikalahkan oleh penyakit yang menggerogoti dirinya, yang bermula dari rasa gelisah yang terus menerus dirasakan ketika menghadapi persoalan hidup, seperti mereka yang terkena serangan jantung; stress; stroke dan lain sebagainya.

Jadi kalau kita ingin menjadi mukmin sejati, maka salah satu caranya adalah dengan tetap menenangkan diri ketika berhadapan dengan problem hidup; Berupaya dengan cermat untuk mengatasinya  dan menyerahkan hasilnya kepada kehendak Allah. Dan cara yang paling utama adalah dengan selalu bersandar dan ingat pada kekuasaan dan kehendak Allah SWT sebagaimana firman-Nya:

“Ingatlah, hanya dengan mengingati (kekuasaan dan kehendak) Allah-lah hati menjadi tenteram.” 
                                                                                                                                                     (QS.Ar-Ra’d: 28)    
 Wallahua’lam

Jakarta,  16 Sya’ban  1433 H  /  06 Juli  2012
KH.BACHTIAR  AHMAD


No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.