oleh: KH.BACHTIAR
AHMAD
=======================
Sesulit apapun
kondisi hidup yang ada, ayah dan ibu memang berkewajiban mengasuh merawat dan
mendidik anak-anak mereka. Sebaliknya seorang sampai sekian banyak anak, belum
tentu sanggup mengasuh dan merawat orang tua mereka yang sudah tua renta.
Padahal mengasuh dan merawat mereka tidaklah sesulit mengasuh dan merawat
mereka mulai sejak bayi hingga mampu hidup mandiri. Dan kalau mau bicara
“ongkos”, tentunya boleh jadi “lebih ringan dan murah” dari apa yang wajib
dikeluarkan oleh orang tua untuk merawat dan mendidik anak-anak mereka. Akan
tetapi hanya sedikit “anak” yang bisa memahami ini dan banyak pula yang
menghindar dengan satu dan berbagai alasan, sehingga orang tua mereka “terabai
dan diabaikan” begitu saja. Padahal orang tua adalah “pintu tengah” bagi
seseorang yang ingin masuk surga sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Orang tua adalah
pintu surga yang paling tengah, terserah kamu sekalian, hendak kalian
telantarkan ia; atau hendak kalian menjaganya.” (HR. At-Tirmidzi)
Al-Qadhi Iyadh bin
Musa a.s berkata: “Adapun yang dimaksud Rasulullah SAW sebagai pintu yang
paling tengah itu ialah, pintu yang paling bagus dan paling tinggi dan yang
paling mudah untuk digunakan sebagai jalan masuk ke surga. Dan inilah sarana
dan prasarana yang sebaik-baiknya bagi orang-orang yang beriman untuk masuk ke
dalam surganya Allah; dan arena inilah Allah SWT berfirman:
“dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia. // dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil.” // Tuhanmu lebih
mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka
sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.” (Q.S.Al-Israa’: 23-25)
“dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun; Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S. Luqman: 14)
Bagi yang masih
punya orang tua; seorang ataupun kedua-duanya, tentunya wajib bersyukur
lantaran masih punya kesempatan untuk menghiasi “pintu tengah” yang akan
mengantarkannya memasuki surga yang telah disediakan Allah bagi mereka. Jangan
jadi orang yang kecewa dan terhina sebagaimana yang di-ingatkan oleh Rasulullah
SAW:
“Sungguh ia akan kecewa; sungguh ia
akan kecewa dan merasa hina.” Lalu ada yang bertanya: “Siapakah itu ya Rasulullah?”
Beliau bersabda, “Yakni
orang yang mendapatkan salah satu orangtuanya, atau kedua orangtuanya berusia
lanjut, namun ia tidak masuk surga karena mereka.” (HR.
Muslim dari Abu Hurairah r.a)
Sedangkan bagi yang
sudah tidak lagi memiliki kesempatan untuk merawat dan menghiasi “pintu
tengah surganya”, maka hendaklah menjadi “aset” terbaik dari salah
satu aset yang tetap memberikan keuntungan bagi seseorang kelak sesudah ia
meninggal dunia, yakni jadi “anak yang shalih” yang senantiasa mendo’akan kebaikan bagi kedua
orang tuanya.
Lihatlah apa yang
terjadi di sekitar kita sa’at ini, banyak orang tua yang “hanya sekadar”
diasuh dan dirawat anak-anaknya; sementara yang lain disibuukkan pula oleh
urusan duniawinya, sehingga sedikit bahkan mungkin sama sekali tidak sempat
lagi mendo’akan kedua orang tuanya. Semoga kita tidak termasuk ke dalam
kelompok orang-orang yang semacam ini. Wallahualam.
Bagansiapiapi,
15 Dzulqaidah 1433 H / 01 Oktober 2012
KH. BACHTIAR AHMAD
No comments:
Post a Comment