Pada hakikatnya hati orang yang mencintai sepenuhnya dikuasai oleh yang
dicintainya; Kehendaknya selalu tertuju dan senantiasa disesuaikan dengan
kehendak yang dicintainya. Oleh sebab itu, jika cinta dan hati ternyata lebih
condong kepada dunia, maka pernyataan cinta seseorang kepada Allah adalah hal yang nisbi; dan itulah salah
satu tanda adanya kemunafikan di dalam dirinya; maka waspadailah dirimu dari
kemunafikan yang sangat dibenci oleh Allah. (Abu Hasan As-Syadzili rhmlh)
--***--
Cinta
dan kasih sayang yang tulus hanya akan tumbuh di antara orang-orang yang saling
mencintai karena Allah. Sedangkan di antara orang-orang yang mencintai karena
dunia, cinta yang mereka miliki suatu saat akan berubah menjadi perselisihan
yang menumbuhkan kebencian, bahkan peperangan dan pembunuhan. (Syaikh Muhammad
Yusron rhmlh)
--***--
Barangsiapa yang besar kecintaannya kepada dunia, maka dia akan
menyatukan perkara yang halal dengan yang haram; pada saat itulah dia tidak
akan lagi mampu memilih dan memilah; hilanglah rasa malunya kepada Allah dan
semakin serakah dengan apa yang ada ditangan makhluk. Sebaliknya barangsiapa lebih
besar cintanya kepada Allah, maka dia akan selalu memilih yang halal sekalipun
hanya sedikit yang dia peroleh dan tidak akan pernah berharap pada apa yang ada
di tangan makhluk. (Syaikh Muhammad Yusron bin Ahmad rhmlh)
--***--
Salah satu tanda cintanya
engkau kepada Allah ialah; bahwa engkau merasa terlalu banyak menerima
pemberian-Nya yang hanya sedikit; dan engkau tetap mengagungkan-Nya sekalipun
yang diberikan-Nya itu membuatmu menderita dan tidak sesuai dengan kehendak
nafsumu. (Syaikh Abdullah Al-Ghazali rhmlh)
--***--
Tidak ada kenikmatan, kelezatan, kesenangan dan
kesempurnaan kecuali dengan mengetahui Allah dan mencintai-Nya, merasa tentram
saat menyebut-Nya, senang berdekatan dengan-Nya dan rindu bersua dengan-Nya.
Inilah surga dunia yang sesungguhnya bagi orang-orang yang beriman. Seseorang
tidak akan masuk ke surga yang hakiki, jika tidak mendapatkan surga dunia
tersebut. (Muhammad Ibnul Qayyim rhmlh)
--***--
Pekanbaru, 15 Rabiul Akhir 1434 H / 15 Pebruari
2013
KH.BACHTIAR AHMAD
No comments:
Post a Comment