Sesungguhnya “takwa” adalah wasiat Allah yang paling utama bagi orang-orang yang beriman sebagaimana yang banyak dinyatakan Allah dengan firman-Nya di dalam Al-Qur’an, yang di antaranya adalah:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan ber-agama Islam” (Q.S.Ali Imran: 102)
Dan untuk memperkuat wasiat Allah SWT tersebut, maka Rasulullah SAW pun berpesan melalui sabda beliau:
“Bertakwalah kalian kepada Allah di mana pun kamu berada. Dan ikutilah kejelekan-kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapus kejelekan. Dan perlakukanlah manusia itu dengan akhlak terpuji”
(HR.Tirmidzi)
TAKWA menurut pengertian umum adalah: “Menta’ati semua perintah Allah SWT dan meningalkan semua larangan-NYA.”
Sedangkan menurut bahasa tasawuf, takwa adalah : “Merupakan kumpulan seluruh kebaikan yang hakikatnya adalah melindungi diri dari hukuman Allah SWT dengan tunduk dan patuh kepada-Nya.”
Asal usul takwa adalah menjaga diri dari perbuatan syirik, dosa dan kejahatan serta meninggalkan syubhat (hal-hal yang meragukan) dan sanggup pula meninggalkan hal-hal yang menyenangkan hati (yang tiada bermanfaat bagi agama).
Di antara tanda ketakwaan seseorang adalah; Sabar dan tawakkal terhadap apa yang belum dianugerahkan; sabar dan berpuas diri dengan apa yang telah di anugerahkan serta bersabar dengan pasrah kepada Allah terhadap apa saja miliknya yang telah hilang. Wallahua’lam
(dipetik dan diedit dari: Risalah Al-Qusyairiyah)
Bagansiapiapi 03 Syawal 1432 H / 02 September 2011
KH.BACHTIAR AHMAD.
No comments:
Post a Comment