oleh: KH. BACHTIAR AHMAD
========================
Wahai perempuan, engkau telah dijadikan Allah bagaikan “berlian” yang cahayanya menembus surga; yang patut dijaga dan menjaga diri agar kemilaunya tidak ditutupi oleh “lumpur dunia”, yang pada akhirnya akan menjadi “batu” di neraka.
Wahai perempuan; walau engkau diciptakan dari keinginan cinta seorang laki-laki sebagaimana yang dinyatakan Allah SWT dalam Kitab-Nya:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (laki-laki), dan dari padanya Allah menciptakan isterinya (perempuan); dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (qs.An-Nisaa’: 1)
Akan tetapi engkau telah mendapat kemuliaan derajat dihadapan Allah; memiliki hak dan kewajiban yang setara dengan laki-laki yang daripadanya engkau diciptakan sebagaimana yang difirmankan Allah SWT:
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Q.S.Al-Ahzab: 35)
Wahai perempuan, engkau telah dijadikan Allah bagaikan “berlian”; yang kemuliaan hidupmu telah dijaga-Nya dengan aturan-aturan yang membuat setiap laki-laki wajib melaksanakannya dengan tanggung jawab penuh; sebagaimana yang ditegaskan Allah melalui Rasul-Nya:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka);…..”
(Q.S.An-Nisaa’: 34)
(Q.S.An-Nisaa’: 34)
“Hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka", yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S.Al-Ahzab: 59)
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (Q.S.An-Nuur: 31)
Sementara Rasulullah SAW secara langsung ataupun tidak, telah memerintahkan agar setiap laki-laki untuk menjaga kaum perempuan dengan sabda beliau:
“dan janganlah pula seorang perempuan pergi kecuali didampingi mahramnya"
(HR.Muttafaqun 'alaihi)
(HR.Muttafaqun 'alaihi)
Wahai perempuan, engkau telah dijadikan Allah sebagai berlian dan dimuliakan-Nya, sehingga Allah telah menamakan salah satu bagian kumpulan firman-Nya di dalam Al-Quraan (surah An-Nisaa’); bahkan langsung mendengar dan menjawab gugatanmu terhadap seorang laki-laki sebagaimana yang tertulis di dalam Kitab-Nya:
“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan perempuan yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah; dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (qs. al-Mujaadilah: 1)
Jadi janganlah engkau selalu merasa direndahkan dan merendahkan derajatmu sendiri dengan perbuatan-perbuatan yang dilaknat Allah; sesungguhnya Rasulullah SAW telah mengingatkan, bahwa kelak 10 di antara penghuni neraka; maka 9 di antaranya adalah kaum perempuan; maka janganlah engkau termasuk dalam golongan yang demikian itu.
Wahai perempuan, engkau telah dimuliakan Allah SWT; dengan menghalalkan “emas dan sutra murni” untukmu dan mengharamkannya untuk laki-laki sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Kedua perhiasan ini (emas dan sutra murni) diharamkan bagi laki-laki dan dihalalkan bagi wanita”. (HR. Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib a.)
Oleh sebab itu berbuat dan berlakulah sebagaimana yang telah menjadi kodratmu, agar engkau tidak dilaknat sebagaimana yang diingatkan oleh Rasulullah SAW:
“Allah melaknati laki-laki memakai pakaian wanita dan wanita memakai pakaian laki-laki”
(HR. Abu Daud dari Abu Hurairah ra.)
(HR. Abu Daud dari Abu Hurairah ra.)
Wahai perempuan, janganlah kemajuan zaman saat ini memukau dirimu dan meninggalkan apa yang telah diberikan Allah kepadamu; sehingga engkau terjebak dan akhirnya menjatuhkan martabatmu. Wallahua’lam
Bagansiapiapi, 08 Jumadil Awwal 1431 H / 22 April 2010
KH.BACHTIAR AHMAD
No comments:
Post a Comment