
Lama-kelamaan si Yahudi itu yang merasa kesal dengan kesabaran Malik bin Dinar, hingga suatu hari ia datang menemui Malik dan berkata: “Hai Malik, apakah yang membuatmu sabar sedemikian rupa terhadap gangguan-gangguan yang kuberikan kepadamu.”
Sambil tersenyum Malik menjawab: “Karena engkau tetanggaku, sedangkan junjungan kami, Baginda Muhammad Rasulullah SAW telah bersabda, bahwa Malaikat Jibril selalu datang dan tak putus-putusnya berwasiat kepada beliau tentang halnya berbaik-baik dengan tetangga, sampai-sampai beliau pernah berpikir bahwa tetangga itu berhak memperoleh warisan. Dan selaku umat beliau, tentu saja saya harus menunaikan apa yang telah beliau amanahkan.”
Mendengar itu si Yahudi terdiam, ia lalu meminta maaf kepada Malik bin Dinar dan langsung menyatakan dirinya masuk Islam. Dan dengan bimbingan Malik bin Dinar, si Yahudi pun menjadi seorang muslim yang baik dan ta’at. Wallahua’lam.
(dinukil dan di-edit dar terjemahan “At-Tahbiir fit-Tadzkiir” karangan Imam Qusyairi rhmlh)
Wallahua’lam.
Bagansiapiapi, 18 Safar 1433 H / 13 Januari 2012
KH. BACHTIAR AHMAD
Kebetulan sekali Bah...
ReplyDeleteKhutbah juma'at tadi tentang Menghargai dan menghormati tetangga..
Terima kasih Bah nukilan kisah nya.. Sangat bermanfaat..
Alhamdulillah dan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa merahmatimu. Aamiin ya robbal 'alamiin..
ReplyDeleteAmiin wa iyyakum kadzalik.......
ReplyDeleteassalamualaikum,,,,
ReplyDeleteWa'alaikumussalam....
ReplyDelete