Wednesday, 25 January 2012

PETANI DAN GANDUM-NYA


 
Alkisah, ada seorang petani yang berniat menjual sekarung gandum ke pasar. Ketika karung tersebut dimuatkan ke atas untanya, karung itu selalu terjatuh.  Setelah berpikir keras, lalu di-isinya sebuah karung yang lain dengan pasir untuk penyeimbang sekarung gandum yang akan dijualnya. Petani itu merasa bahagia lantaran telah menemukan sesuatu sebagai jalan keluarnya. Dengan sekarung gandum dan sekarung pasir itulah ia berangkat ke pasar.

Ditengah perjalanan ia bertemu dengan seseorang yang tampak miskin, bertubuh kurus, berpakaian lusuh dan tidak pula bersepatu. Kemudian secara bersamaan mereka duduk untuk beristirahat. Dalam percakapannya dengan orang tersebut si petani mengetahui, bahwa sesungguhnya orang itu adalah orang yang pintar dan bijak. Orang itu banyak mengetahui persoalan-persoalan yang ada. Ia juga mengenal tokoh-tokoh kenamaan dinegeri itu. Memiliki gagasan-gagasan besar dan brilliant. Si petani sangat kagum padanya. Orang miskin  itu kemudian bertanya kepada si petani tentang barang bawaannya dan tentu saja petani itu menjawab apa adanya. Kemudian orang itu berkata kepada si petani: “Mengapa tak kau bagi saja gandum itu menjadi dua karung ?. Bukankah dengan cara demikian kau tak perlu membawa pasir dengan sia-sia ?.”

Mendengar saran itu, si petani semakin kagum dengan orang tersebut, sebab ia tak pernah berpikir sejauh itu. Akan tetapi sejenak petani itu sadar akan keadaan yang sesungguhnya dari orang miskin itu , petani itu bertanya: “Apakah dengan kepintaran dan pengetahuan yang kau miliki itu engkau punya pekerjaan tetap ?” Orang itu menggeleng dan menjelaskan, bahwa kepintarannya itu telah memberinya sakit kepala dan khayalan-khayalan hampa.

Demi mendengar penuturan itu kekaguman si petani berubah menjadi kekesalan. Ia berkata kepada orang tersebut: “Pergilah menjauh dariku, karena betapapun ketololanku, aku telah mendapatkan hidup dan kehidupan darinya. Sedangkan engkau, apa yang telah kau perbuat dengan kepintaranmu ?”

(di-edit dan disarikan dari AL-Matsnawi karya As-Syaikh Maulana JALALUDDIN RUMI  rhmlh)


Bagansiapiapi,   02 Rabi’ul Awwal   1433 H  /    25  Januari  2012
KH.BACHTIAR AHMAD

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.