Saturday 11 February 2012

DAKWAH dan HAHA… HIHI…


Mau disebut sebagai “pelawak” barangkali kurang tepat, sebab materi inti yang ia sampaikan adalah hal-hal yang berkaitan dengan “syari’at” Mau disebut sebagai “pendakwah” rasanya kurang pas, sebab dalam penampilannya ia lebih banyak “melawak”. Lalu iapun berkata: “Mohon dimaklumi, bahwa yang saya lakukan ini adalah DAKWAH SYI'AR bukan DAKWAH SYARI'AT..."   

Allah SWT berfirman:
 “Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada Allah. dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya; Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.” (QS. Al-An’aam: 70)

Syaikh Abdullah Al-Ghazali menjelaskan, bahwa  makna dari  “menjadikan agama sebagai main-main dan senda gurau” tidak hanya berupa perbuatan memperolokkan agama dengan cara mengerjakan perintah-perintah dan menjauhi larangan Allah secara  main-main dan tidak sungguh-sungguh. Akan tetapi termasuk di dalamnya adalah menyampaikan pesan-pesan agama dengan bersenda gurau agar orang yang mendengarnya menjadi tertawa.

Abdullah Al-Ghazali juga menjelaskan, bahwa Rasulullah SAW telah memperingatkan; Bahwa jika seseorang dengan sengaja berkata-kata atau membuat gerakan dengan tujuan agar orang yang mendengar atau melihatnya tertawa, maka orang tersebut akan dimasukkan ke dalam neraka. Dan berdasarkan pernyataan Rasulullah SAW tersebut Abdullah Al-Ghazali mengatakan; bahwa bagi orang-orang yang dengan sengaja menyampaikan pesan-pesan agama (syariat/hukum agama; baik yang diterangkan Allah di dalam Al-Quran maupun yang dijelaskan Nabi SAW melalui hadis-hadis beliau)  dengan cara bersenda gurau, maka tentulah hukumannya akan lebih berat lagi. 

Lalu menurut anda bagaimana. Apa memang ada yang namanya dan bedanya “DAKWAH SYI’AR dan atau DAKWAH SYARI’AT ?” Atau itu hanya sebuah upaya “pembenaran” atas apa yang  diperbuatnya? Ada yang bisa bantu nggak? Wallahua’lam

Batam, 18 Rabi’ul Awwal 1433 H / 11 Pebruari 2012.
KH.BACHTIAR AHMAD

1 comment:

  1. syukron pak kyai atas tausyiahnya,,,,semoga ALLOH SWT sllu merberkati hidup pak kyai,,,,,,,,,

    ReplyDelete

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.