Sehari sebelum tibanya “idul adha”
Khalifah Umar bin Abdul Aziz r.a didatangi oleh anak-anak perempuannya, dan
sambil menangis dihadapan sang ayah salah seorang dari mereka berkata:
“Wahai ayahanda, besok adalah hari raya; banyak kaum ibu dan putri-putri mereka
yang mencibir kami dan mengatakan, mengapa sebagai putri-putri seorang khalifah kami tidak
berhias diri dan tidak berpakaian bagus selain dari pakaian yang tebuat dari
kain putih kasar?”
Sang khalifah terdiam beberapa sa’at
dan dilihatnya keadaan putrinya satu persatu, terbit rasa iba dan bertambah
rasa kasih sayangnya kepada anak-anak yang ia cintai. Kemudian sang khalifah
memanggil salah seorang pembantunya, yang juga merupakan “Bendahara” negeri yang mengurus “Baitul Maal”.
Kepada sang Bendahara umar berkata: “Tolong tuan pinjamkan gaji bulan depan
untuk keperluan putri-putriku ini.”
Mendengar permintaan sang khalifah, “Bendahara”
pun berujar: “Wahai khalifah yang hamba sayangi, sebagai bawahan aku bisa
saja meminjamkan uang yang tuan maksudkan; akan tetapi siapakah yang dapat
menjamin umur tuan akan sampai pada bulan depan; dan andai umur tuan tidak
sampai ke bulan depan, maka siapakah yang akan membayar hutang-piutang tuan?” Wallahua’lam.
(dinukil dan di-edit dar terjemahan
“At-Tahbiir fit-Tadzkiir” karanga Imam Qusyairi rhmlh)
Bagansiapiapi, 8 Rabi’ul Awwal 1433 H
/ 1
Pebruari 2012
KH. BACHTIAR AHMAD
No comments:
Post a Comment