oleh:
KH.BACHTIAR AHMAD
=======================
TENTANG NABI YANG KITA
CINTAI.
Ya nabii
salaamun ‘alaika; Ya rosuul salaamun
‘alaika
Ya habiib
salaamun ‘alaika; Sholawaatullaahi ‘alaika
(Wahai Nabi
salam kami kepadamu; Wahai Rasul salam
kami kepadamu
Wahai kekasih Allah salam kami kepadamu; Rahmat
Allah semoga melimpah terus untukmu)
“Hamba Allah yang mulia lagi dimuliakan” atau “Nabi yang sangat kita cintai” Muhammad “shollallaahu ‘alaihi wasallam” putra
dari Abdullah bin Abdul Muthallib dan Aminah
binti Wahab. Menurut riwayat yang lazim beliau dilahirkan pada
hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal; 53 tahun sebelum Hijrah atau pada tanggal
20 April 570 M yang banyak
disebut- sebut sebagai tahun Gajah
lantaran beberapa waktu sebelum Muhammad dilahirkan terjadi peristiwa
penyerangan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah ke Makkah untuk meruntuh kan Ka’bah.
Abdullah meninggal dunia di Madinah ketika Muhammad masih
dalam kandungan ibunya. Sedangkan ibunya Aminah
meninggal dunia ketika Muhammad masih berumur 5 tahun di Abwa’ (37 km dari Madinah) dalam perjalanan pulang
menuju Makkah, ketika ia membawa Muhammad berziarah ke kuburan
ayahnya di Madinah.
Selanjutnya Muhammad yang
ketika itu didampingi Ummu Aiman diserahkan kepada
kakeknya; Abdul Muthallib. Dan ketika usia
Muhammad 8 tahun setelah Abdul Mutallib meninggal dunia, Muhammad
diasuh pula oleh pamannya Abu
Thalib bin Abdul
Muthallib. Riwayat mencatat
bahwa semasa dalam asuhan
Abu Thalib inilah Muhammad dinikahkan dengan Khadijah
binti Khuwailid dan selanjutnya dilantik sebagai Nabi dan Rasul Allah.
Sebelum menikah dengan Khadijah, Muhammad sempat
bekerja membawa dagangan Khadijah ke Syam. Dan pada masa inilah Khadijah merasa
tertarik kepada Muhammad lantaran kejujuran dan ke-elokan budi pekerti yang
dimiliki oleh Muhammad. Akhirnya setelah melalui proses yang lazim, Muhammad
menikah dengan Khadijah binti Khuwailid pada
usia 25 tahun sementara Khadijah sa’at itu berusia 40 tahun.
Setelah menikah kurang lebih 15 tahun atau pada usia beliau yang ke-40 tahun, Muhammad
mendapat wahyu yang pertama setelah bertahannuts di Gua Hira’ dalam masa
yang cukup panjang. Dan itulah pertanda dari awal kenabian dan kerasulannya. Sementara
wahyu terakhir diterima beliau kurang
lebih 80 hari sebelum berpulang ke rahmatullah.
Sebelum hijrah ke Madinah, Muhammad SAW di Isra’
Mi’raj kan oleh Allah SWT, dari
Baitullah di Makkah ke Baitul Maqdis di Palestina yang berlanjut pada
perjalanan beliau ke Sidratul Muntaha bertemu dengan Allah SWT dan
sekaligus menerima perintah kewajiban mendirikan sholat lima waktu dalam
sehari semalam. Peristiwa Isra’ dan Mi’raj itu sendiri terjadi setelah
meninggalnya paman dan isteri yang beliau cintai; Abu Thalib dan Khadijah
binti Khuwailid. Para ahli sjarah
mencatat, bahwa peristiwa Isra’ dan Mi’raj tersebut terjadi pada tanggal
27 Rajab antara tahun 5 dan 7 masa kenabian dan kerasulan beliau.
Atas izin dan perintah Allah pada tahun 10-11 masa
kenabian dan kerasulannya, Muhammad “hijrah” dari Makkah ke Madinah untuk
lebih memantapkan dakwah yang beliau sampaikan.
Semasa
di Madinah inilah Muhammad SAW menikah lagi yang pada akhirnya tercatat
beliau memiliki 11 orang isteri yakni: Khadijah
binti Khuwailid; kemudian berturut-turut menikahi: Saudah binti Zam’ah; Aisyah; Hafshah binti Umar ibnulKhattab; Zainab
binti Jahsyi; Hindun binti Abu Umayyah; Ramlah (Ummu Habibah) binti Abu Sufyan
bin Haris; Maimunah binti Al Harts Al-Hilaaliyah; Juwairiah binti Al Harts;
Shofiah binti Hay bin Aktub dan Mariyah Al-Qibtiyah. Dan di antara 11
perempuan yang beliau nikahi, hanya 1 orang yang berstatus gadis/perawan
tatkala beliau nikahi yakni; Aisyah binti Abu Bakar As-Shiddiq r.a;
selebihnya berstatus janda.
Dari
semua isteri-isteri beliau tersebut Muhammad SAW hanya dikaruniai anak melalui
pernikahannya dengan Khadijah, yakni: Qasim; Thahir; Zainab; Ruqayyah; Ummu Kalsum dan Fatimah. Sedangkan dengan
Mariyah Al-Qibtiyah
dikaruniai dikaruniai anak laki-laki: Ibrahim. Semua anak laki-laki beliau berpulang ke rahmatullah
ketika masih kecil/bayi.
Setelah
hijrah ke Madinah dan selama masa menjalankan tugasnya sebagai utusan Allah, Muhammad
SAW telah mengalami peperangan secara phisik melawan musuh-musuh Allah kurang
lebih 17 kali; Baik peperangan besar maupun yang kecil. Tercatat di antarnya
yang terkenal adalah perang: Badar; Uhud; Khandaq; Khaibar; Hunain dan
lain sebagainya. Akhirnya pada tahun ke 8 hijrah, Muhammad berhasil menaklukkan
Makkah dan menghancurkan kemusyrikan
yang telah berlangsung berabad-abad lamanya di kota yang disucikan Allah SWT tersebut.
3
tahun setelah “Fathu makkah” atau berhasil menaklukkan Makkah sebagai
lambang dan pusat kemusrikan; tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul
Awwal tahun kesepuluh setelah hijrahnya ke Madinah (633 M); Muhammad
Rasulullah SAW berpulang ke rahmatullah dalam usia 63 tahun dan dimakamkan di
dalam Masjid yang dibangunnya (Masjid Nabawi) Madinah.
TUGAS KENABIAN DAN KERASULAN MUHAMMAD SAW.
Semua
Nabi dan Rasul yang di utus Allah sebelum
Muhammad SAW memiliki tugas kenabian dan kerasulan yang bersifat temporer (dalam
kurun waktu tertentu) dan itupun hanya untuk komunitas atau kaum tertentu.
Sebaliknya sebagai “khataman-nabiyyin”,
Muhammad SAW dijadikan dan diutus Allah sebagai Nabi dan Rasul untuk seluruh umat manusia; bahkan untuk
menjadi rahmat bagi alam semesta ini; walaupun masa kenabian dan kerasulan
beliau hanya berlangsung kurang lebih 23 tahun yakni; 13 tahun periode Makkah
dan 10 tahun periode Madinah.
Sebagai
Nabi dan Rasul Allah yang terakhir secara tegas difirmankan Allah di dalam
Kitab-Nya:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah
bapak dari seorang laki-laki di-antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan
penutup para Nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S.
Al-Ahzab: 40)
Sedangkan
diutusnya Muhammad kepada seluruh manusia dan menjadi rahmat bagi se-isi alam
dinyatakan Allah SWT dengan firman-Nya:
“Kami mengutusmu (hai Muhammad)
kepada segenap manusia dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (Q.S.
An-Nisaa’: 79)
“Dan tiadalah Kami mengutusmu (hai
Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam).” (Q.S.
Al-Anbiyaa’: 107)
Inilah catatan ringkas tentang sejarah hidup dan
perjuangan Muhammad Rasulullah SAW. Selanjutnya insya Allah akan
telusuri pula serba sedikit sisi kehidupan beliau; terutama “akhlaqul
kariimah” Muhammad SAW yang “wajib” kita teladani. Wallahua’lam.
Bagansiapiapi, 10
Rabi’ul Awwal 1433 H / 3 Pebruari
2012.
KH.BACHTIAR AHMAD
No comments:
Post a Comment