Saturday, 4 February 2012

USWATUN HASANAH (2)


oleh: KH.BACHTIAR AHMAD
=======================
TENTANG NABI YANG KITA CINTAI.

Ya nabii salaamun ‘alaika;  Ya rosuul salaamun ‘alaika
Ya habiib salaamun ‘alaika; Sholawaatullaahi ‘alaika

(Wahai Nabi salam kami kepadamu;   Wahai Rasul salam kami kepadamu
Wahai kekasih Allah salam kami kepadamu; Rahmat Allah semoga melimpah terus untukmu)

“Hamba Allah yang mulia lagi dimuliakan” atau “Nabi yang sangat kita cintai”  Muhammad “shollallaahu ‘alaihi wasallam”  putra  dari  Abdullah  bin Abdul Muthallib dan  Aminah binti Wahab.  Menurut  riwayat yang lazim beliau dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal; 53 tahun sebelum Hijrah atau pada tanggal 20 April 570 M  yang  banyak  disebut- sebut sebagai tahun Gajah lantaran beberapa waktu sebelum Muhammad dilahirkan terjadi peristiwa penyerangan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah ke Makkah untuk  meruntuh kan Ka’bah.

Abdullah meninggal dunia di Madinah ketika Muhammad masih dalam kandungan ibunya. Sedangkan ibunya Aminah meninggal dunia ketika Muhammad masih berumur 5 tahun di Abwa’  (37 km dari Madinah) dalam perjalanan pulang menuju Makkah, ketika ia membawa Muhammad berziarah  ke kuburan  ayahnya  di  Madinah.   Selanjutnya  Muhammad  yang  ketika  itu didampingi  Ummu  Aiman  diserahkan  kepada  kakeknya;   Abdul Muthallib. Dan ketika usia  Muhammad  8 tahun setelah Abdul Mutallib meninggal dunia, Muhammad diasuh pula oleh pamannya  Abu  Thalib  bin  Abdul  Muthallib.   Riwayat mencatat bahwa semasa  dalam   asuhan   Abu Thalib   inilah Muhammad dinikahkan dengan Khadijah binti Khuwailid dan selanjutnya dilantik sebagai Nabi dan Rasul Allah.

Sebelum menikah dengan Khadijah, Muhammad sempat bekerja membawa dagangan Khadijah ke Syam. Dan pada masa inilah Khadijah merasa tertarik kepada Muhammad lantaran kejujuran dan ke-elokan budi pekerti yang dimiliki oleh Muhammad. Akhirnya setelah melalui proses yang lazim, Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid pada usia 25 tahun sementara Khadijah sa’at itu  berusia 40 tahun.

Setelah menikah kurang lebih 15 tahun atau  pada usia beliau yang ke-40 tahun, Muhammad mendapat wahyu yang pertama setelah bertahannuts di Gua Hira’ dalam masa yang cukup panjang. Dan itulah pertanda dari awal kenabian dan kerasulannya. Sementara  wahyu terakhir diterima beliau kurang lebih 80 hari sebelum berpulang ke rahmatullah.

Sebelum hijrah ke Madinah, Muhammad SAW  di  Isra’ Mi’raj  kan oleh Allah SWT, dari Baitullah di Makkah ke Baitul Maqdis di Palestina yang berlanjut pada perjalanan beliau ke Sidratul Muntaha bertemu dengan Allah SWT dan sekaligus menerima perintah kewajiban mendirikan sholat lima waktu dalam sehari semalam. Peristiwa Isra’ dan Mi’raj itu sendiri terjadi setelah meninggalnya paman dan isteri yang beliau cintai; Abu Thalib dan Khadijah binti Khuwailid.  Para ahli sjarah mencatat, bahwa peristiwa Isra’ dan Mi’raj tersebut terjadi pada tanggal 27 Rajab antara tahun 5 dan 7 masa kenabian dan kerasulan beliau.

Atas izin dan perintah Allah pada tahun 10-11 masa kenabian dan kerasulannya, Muhammad   “hijrah” dari Makkah ke Madinah untuk lebih memantapkan dakwah yang beliau sampaikan.

Semasa di Madinah inilah Muhammad SAW menikah lagi yang pada akhirnya tercatat beliau  memiliki 11 orang isteri yakni: Khadijah binti Khuwailid; kemudian berturut-turut menikahi: Saudah binti Zam’ah; Aisyah; Hafshah binti Umar ibnulKhattab; Zainab binti Jahsyi; Hindun binti Abu Umayyah; Ramlah (Ummu Habibah) binti Abu Sufyan bin Haris; Maimunah binti Al Harts Al-Hilaaliyah; Juwairiah binti Al Harts; Shofiah binti Hay bin Aktub dan Mariyah Al-Qibtiyah. Dan di antara 11 perempuan yang beliau nikahi, hanya 1 orang yang berstatus gadis/perawan tatkala beliau nikahi yakni; Aisyah binti Abu Bakar As-Shiddiq r.a; selebihnya berstatus janda.

Dari semua isteri-isteri beliau tersebut Muhammad SAW hanya dikaruniai anak melalui pernikahannya dengan Khadijah, yakni: Qasim; Thahir; Zainab; Ruqayyah; Ummu Kalsum dan Fatimah.  Sedangkan  dengan  Mariyah Al-Qibtiyah  dikaruniai dikaruniai anak laki-laki: Ibrahim. Semua anak laki-laki beliau berpulang ke rahmatullah ketika masih kecil/bayi.

Setelah hijrah ke Madinah dan selama masa menjalankan tugasnya sebagai utusan Allah, Muhammad SAW telah mengalami peperangan secara phisik melawan musuh-musuh Allah kurang lebih 17 kali; Baik peperangan besar maupun yang kecil. Tercatat di antarnya yang terkenal adalah perang: Badar; Uhud; Khandaq; Khaibar; Hunain dan lain sebagainya. Akhirnya pada tahun ke 8 hijrah, Muhammad berhasil menaklukkan Makkah dan menghancurkan  kemusyrikan yang telah berlangsung berabad-abad lamanya di kota yang disucikan Allah SWT tersebut.

3 tahun setelah “Fathu makkah” atau berhasil menaklukkan Makkah sebagai lambang dan pusat kemusrikan; tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun kesepuluh setelah hijrahnya ke Madinah (633 M); Muhammad Rasulullah SAW berpulang ke rahmatullah dalam usia 63 tahun dan dimakamkan di dalam Masjid yang dibangunnya (Masjid Nabawi) Madinah.

TUGAS  KENABIAN DAN KERASULAN MUHAMMAD SAW.
Semua  Nabi dan Rasul yang di utus Allah sebelum Muhammad SAW memiliki tugas kenabian dan kerasulan yang bersifat temporer (dalam kurun waktu tertentu) dan itupun hanya untuk komunitas atau kaum tertentu. Sebaliknya sebagai  “khataman-nabiyyin”, Muhammad SAW dijadikan dan diutus Allah sebagai Nabi dan Rasul  untuk seluruh umat manusia; bahkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta ini; walaupun masa kenabian dan kerasulan beliau hanya berlangsung kurang lebih 23 tahun yakni; 13 tahun periode Makkah dan 10 tahun periode Madinah.

Sebagai Nabi dan Rasul Allah yang terakhir secara tegas difirmankan Allah di dalam Kitab-Nya: 

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di-antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup para Nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”  (Q.S. Al-Ahzab: 40)  

Sedangkan diutusnya Muhammad kepada seluruh manusia dan menjadi rahmat bagi se-isi alam dinyatakan Allah SWT dengan firman-Nya:

“Kami mengutusmu (hai Muhammad) kepada segenap manusia dan cukuplah Allah menjadi saksi.”  (Q.S. An-Nisaa’: 79)

“Dan tiadalah Kami mengutusmu (hai Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam).”  (Q.S. Al-Anbiyaa’: 107)

Inilah catatan ringkas tentang sejarah hidup dan perjuangan Muhammad Rasulullah SAW. Selanjutnya insya Allah akan telusuri pula serba sedikit sisi kehidupan beliau; terutama “akhlaqul kariimah” Muhammad SAW yang “wajib” kita teladani.  Wallahua’lam.


Bagansiapiapi,  10  Rabi’ul Awwal  1433 H  /  3  Pebruari  2012.
KH.BACHTIAR  AHMAD

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.