Anakku,
jika engkau menghendaki dirimu menjadi orang yang beriman; bertakwa dan
bertawakkal serta yakin pada Allah Ta’ala, maka hendaklah engkau bersikap
sabar. Sebab sabar adalah dasar utama dari setiap kebaikan yang dilakukan
seorang hamba.
Hendaklah
engkau bersabar semata-mata karena Allahu Azza Wa Jalla, sebab hal yang
demikian inilah yang akan menbuat hatimu masuk dalam kecintaan dan selalu dekat
dengan-NYA; baik di dunia maupun di akhirat kelak sebagaimana firman-NYA:
“Sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Ingatlah
anakku, di antara makna sabar itu adalah; menyesuaikan diri dengan kehendak
Allah; baik dalam “ikhtiyar” atau sesuatu yang engkau usahakan, maupun dalam
“idhtirar” atau apa-apa yang tidak dapat
engkau usahakan.
Anakku,
adapun sabar atau kesabaran itu adalah karunia Allah yang paling utama kepada
hamba-hamba-NYA sebagaimana yang disabdakan oleh Baginda Rasulullah SAW:
“Dan
tiada seorangpun yang mendapat karunia Allah yang lebih baik atau sebaik dari
kesabaran.” (HR.Mutafaq ‘alaihi dari Abu Sa’id Al-Khudry r.a)
Adapun
yang disabdakan oleh Rasulullah SAW sangatlah bersesuaian dengan janji Allah
Ta’ala sebagaimana firman-NYA:
“Katakanlah:
“Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang
berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan, dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka
tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Wallahua’lam
(dinukil
dan diedit dari HALAQAT AS-SALIKIN karangan SYAIKH ABDULLAH FATHURRAHMAN )
Bagansiapiapi,
19 Rabi’ul Akhir
1433 H / 13 Maret
2012
KH. BACHTIAR AHMAD
No comments:
Post a Comment