Monday, 26 March 2012

TANGGUNG JAWAB ATAS NIKMAT ALLAH


oleh: KH.BACHTIAR  AHMAD
========================
Suatu ketika  tengah hari di  Madinah, matahari bersinar terik dengan panas yang sangat menyengat, banyak penduduk yang lebih memilih beristirahat dan tidur siang di rumah mereka masing-masing. Ketika itulah Abu Bakar As-Shiddiq r.a keluar rumah dengan agak sempoyongan menuju masjid. Sejenak kemudian setelah Abu Bakar menyandarkan punggungnya di dinding masjid, Umar bin Khattab r.a datang; juga dengan langkah yang agak sempoyongan. Dan ketika ia melihat Abu Bakar, Umar bertanya: “Wahai Abu Bakar, apa yang menyebabkan engkau keluar pada siang yang panas ini?”

Sambil tersenyum Abu Bakar menjawab: “Wahai Umar, aku keluar karena desakan lapar lantaran sejak pagi belum ada sesuatu yang masuk ke perutku.”  

Mendengar itu Umar menimpali ucapan Abu Bakar dan berkata: “Demi Allah, yang diriku ada di tangan-NYA; akupun terpaksa keluar karena lapar.” Kemudian Umar duduk di sebelah Abu Bakar.

Tak lama kemudian Rasulullah SAW datang dan bertanya kepada mereka: “Mengapa keluar pada waktu seperti ini.”

Dan nyaris serentak keduanya menjawab: “Ya Rasulullah, rasa lapar yang memilin perut kamilah yang membuat kami berada di sini.”

Rasulullah SAW tersenyum dan berujar kepada mereka: “Demi DIA yang mengutusku dengan kebenaran, akupun keluar karena sebab yang sama. Bangunlah kalian, mari kita pergi ke rumah Abu Ayyub al-Anshari.”

Sesampainya di rumah Abu Ayyub, Rasulullah dan sahabat beliau disambut oleh isteri Abu Ayyub al-Anshari: “Selamat datang ya Nabiyallah dan juga orang-orang yang bersamanya.”

“Kemana Abu Ayyub”, Rasulullah bertanya kepada orang yang menyambut mereka.

“Wahai Rasulullah, Abu Ayyub sedang keluar sebentar untuk suatu keperluan. Insya Allah sebentar lagi akan pulang.” Dan memang, beberapa sa’at kemudian Abu Ayyub pulang, dan dengan rasa girang yang teramat sangat Abu Ayyub mempersilahkan Rasulullah SAW dan kedua sahabat beliau untuk masuk dan duduk di dalam rumahnya.

Untuk menjamu tamunya, Abu Ayyub al-Anshari lalu menyembelih se-ekor kambing muda; setengahnya dimasak dan setengahnya lagi dipanggang. Dan ketika Abu Ayyub menghidangkan satu tangkai kurma Rasulullah SAW berkata kepada Abu Ayyub: “Hai Abu Ayyub, untuk apa engkau memotong setangkai kurma, padahal yang mau diambil hanya buahnya.”

Abu Ayyub menjawab: “Wahai Rasulullah, saya ingin engkau makan kurma; baik yang masih muda mau pun yang sudah matang.”  Dan Rasulullah SAW hanya tersenyum mendengar penuturan Abu Ayyub.

Sa’at Abu Ayyub menghidangkan kambing yang sudah masak, beliau berkata: “Hai Abu Ayyub, tolong engkau berikan apa yang kau hidangkan ini kepada puteriku Fatimah, sebab sudah beberapa hari ini ia tidak memperoleh makanan seperti ini.”  Dan oleh karena hidangan itu cukup banyak, maka Abu Ayyub mengantarkan sebahagiannya kepada Fatimah sebagaimana yang diminta oleh Rasulullah SAW.

Rasulullah bersama Abu Bakar dan Umar menyantap hidangan yang disuguhkan Abu Ayyub al-Anshari sampai mereka merasa kenyang. Dan dengan air mata yang tergenang di pelupuk mata beliau, Rasulullah menyebutkan makanan yang telah mereka santap: “Roti, daging kambing, kurma matang dan kurma muda.” Lalu beliau bersabda: “Demi diriku yang ada di tangan-NYA, inilah nikmat yang akan diminta pertanggunganjawabnya di hadapan Allah nanti pada hari kiamat.”  Kemudian beliau lanjutkan dengan membaca ayat terakhir dari surah At-Takatsur:

“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu peroleh pada hari ini)” (Q.S.At-Takatsur: 8)

Wallahua’lam

(Dipetik dan diedit dari terjemahan Al-Washaya
 karya Abu Abdillah al-Harits ibnu Asad al-Muhasibi rhmlh)

Bagansiapiapi,   3 Jumadil  Awal  1433 H /  26  Maret  2012.
KH.BACHTIAR  AHMAD

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.