Monday 22 October 2012

SEDERHANA DAN BERSAHAJA



oleh: KH.BACHTIAR AHMAD
========================
Satu hal yang sangat-sangat dibenci dalam Islam adalah sikap “berlebih-lebihan”. Sebab dalam segala hal, sesuatu yang berlebih-lebihan itu pasti akan mendatangkan mudharat dan bisa membahayakan jiwa. Oleh keadaan yang demikian inilah Allah dan Rasul-Nya mengarahkan orang-orang yang beriman untuk hidup dalam kebersahajaan dan sederhana dalam setiap gerak langkah hidup mereka. Allah SWT berfirman:

“…dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”  (Q.S.Al-An’aam: 141)

Perintah untuk hidup sederhana dan bersahaja tersebut secara umum telah diperingatkan Allah dan Rasul-Nya; tidak hanya kepada hal-hal yang bersifat konsumtif; akan tetapi juga meliputi masalah budi pekerti dan masalah ibadah.

Untuk hal-hal yang bersifat konsumtif secara umum Allah peringatkan dengan firman-Nya:

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”  
(Q.S.Al-A’raaf: 31)

Hal yang demikian itu secara tersirat dan tersurat juga dapat kita lihat dalam perintah Allah agar kita tidak membelanjakan harta dengan boros, tapi juga tidak pula boleh berlaku pelit atau kikir. Allah berfirman:

“dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan (boros) dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
(Q.S. Al-Furqan: 67)

Sedangkan yang berkaitan dengan budi pekerti yang mulia atau akhlakul karimah hal itu jelas tergambar dalam firman  Allah SWT:

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri; Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”  (Q.S. Luqman: 18-19)

Bahkan dalam beribadah  pun kita dilarang oleh Rasulullah untuk berlebih-lebihan sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah hadis beliau:

Dari Aisyah r.a berkata: “Ketika Rasulullah SAW masuk ke rumah kami, beliau melihat seorang perempuan. Lalu beliau bertanya: “Siapakah ini?”. Aisyah menjawab: “Ini adalah Fulanah” dan Aisyah pun menceritakan perihal ibadah perempuan tersebut. Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Mah (ungkapan yang menunjukkan rasa kurang senang), jangan demikianlah, hendaklah engkau semua berbuat sesuai dengan kekuatanmu semua saja. Sebab demi Allah, Allah itu tidak bosan  memberi pahala,  sehingga engkau semua bosan  melaksanakan amalan itu. Kelakuan agama yang sangat disukai Allah adalah yang sederhana dan dikerjakan dengan terus menerus (istiqomah).”  (H.R. Muttafaq ‘alaihi)

Inilah sesungguhnya gaya hidup orang-orang yang beriman, yakni hidup dengan pola yang sederhana dan bersahaja; bukan seperti apa yang kita lihat yang sekarang ini terjadi di sekitar kita; bahwa banyak orang yang berlomba-lomba menunjukkan “superioritasnya” dengan pola hidup yang serba berlebih-lebihan. Sehingga pada akhirnya tidak hanya menimbulkan mudaharat pada dirinya, tapi juga berdampak pada lingkungannya. Dan dalam hal ini tentulah “anda”  bisa memahami dan memaknainya lebih lanjut. Wallahua’lam.

Bagansiapiapi, 06 Dzulhijjah 1433 H / 22 Oktober 2012
KH.BACHTIAR AHMAD

2 comments:

  1. subhanalloh....bisa menentramkan jiwa yg sgt sibuk dg urusan dunia,yg ingin genggam dunia,yg ingin superior....semoga KH BACHTIAR AHMAD selalu di berikan kesehatan dan keselamatan shg bisa trs mengingatkan diri ini yg trs lalai....aamiin

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah, terima kasih do'anya; mudah-mudahan saudaraku Ahmad Bisrie dan kel juga senantiasa dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Aamiin ya robbal 'alamiin..

    ReplyDelete

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.