Friday 9 November 2012

SEMUANYA SUDAH DIJAMIN ALLAH



Dalam situasi kondisi perekonomian sa’at ini, banyak orang yang mengeluh betapa sulitnya mencari dan mendapatkan rezeki. Bahkan ada yang bilang: “mencari yang haram saja sulit, apatah lagi yang halal.”  Sepenggal kalimat yang tidak layak, bahkan “haram” untuk diucapkan oleh orang yang beriman kepada Allah SWT dan Hari Kemudian. Sebab bagaimanapun hendaklah ia yakin dengan    “haqqul yaqin”, bahwa soal rezeki  sudah “diatur dan dijamin” sedemikian rupa oleh Allah sebagai  “Yang Maha Memberi dan Mengatur Rezeki” makhluk-Nya. Bahkan kepada binatang yang lamban bergerak atau mungkin saja tak mampu bergerak karena sesuatu sebab, Allah tetap memberinya rezeki sebagaimana yang ditegaskan Allah dengan firman-Nya:

 

“Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa atau mengurus rezekinya sendiri, Allah lah yang memberi rezeki kepadanya dan (juga) kepadamu. Dan Dia Maha

Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. Al-Ankabuut: 60)

 

Coba perhatikan apa yang tejadi di sekitar kita,  “kutu busuk”  atau “kepinding” yang hidup di balik kasur atau kursi rotan tua yang reyot saja masih bisa bertahan hidup dengan rezeki yang Allah antarkan kepadanya. Atau se-ekor “keong” yang lamban berjalan dan  binatang lainnya yang lebih kecil dan lamban jalannya.

 

Mengapa kita masih saja mengeluh, padahal setiap hari kita masih bisa makan dan minum seperti yang lainnya dan beroleh sesuatu sebagai anugerah Allah? Masalahnya “yang pertama” adalah lantaran kita selalu menempatkan “dunia” sebagai tujuan hidup. Sedangkan “yang kedua” adalah karena kita pada “kehendak dan kekuasaan” Allah, sehingga kita selalu ingin Allah memenuhi dan mengabulkan apa yang kita minta; seakan-akan kitalah yang menjadi penentu dari apa yang kita kehendaki, bukan Allah yang berkehendak dan menentukannya. Dan oleh sebab yang demikian itulah Allah SWT telah memperingatkan kepada kita:

 

Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). (Q.S. Ar-Ra’du: 26)

Jadi jangan mengeluh ketika hidup terasa sulit. Sebab dalam kesulitan itu sendiri akan ada kemudahan sebagaimana yang telah dijamin oleh Allah. Teruslah berusaha dan memohon kepada-NYA sebagaimana yang diperintahkan. Serahkan semua hasilnya kepada Allah sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam firman-Nya:

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan;// Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan;//  Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan duniamu),  kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (yakni beribadah);// dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Q.S. Al-Insyirah: 5-8)  Wallahua’lam.

Bagansiapiapi, 24 Dzulhijjah 1433 H / 9 Nopember 2012
KH.BACHTIAR  AHMAD

1 comment:

  1. betapa hinanya saya yang terkadang lupa bersyukur, mengusahakan diri saya dalam keadaan sebaiknya (menurut saya). Ternyata allahlah yang telah mengurus saya tanpa meminta bayaran.

    Permasalahan saya sangat sulit untuk menjalani hidup sepenuhnya untuk allah, padahal saya sadar se sadarsadarnya bahwa hidup ini bukan apa2, kecuali hanya untuk Allah.

    Adakah cara petunjuk agar saya pulang kepadanya dengan selamat?

    ReplyDelete

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.