Friday 8 February 2013

PESAN TERAKHIR UMAR BIN KHATTAB



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
======================
Beberapa saat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya setelah ditikam oleh Abu Lulu’ah (Fairuz) seorang budak imigran asal Persia pada saat menjelang shalat shubuh di Masjid Nabawi, Umar bin Khattab berkata kepada putranya   Abdullah bin  Umar: “Wahai anakku, cobalah engkau lihat catatan yang ada, berapakah jumlah utangku.” Setelah diperiksa dan diteliti oleh Abdullah, ia pun berkata: “Wahai ayahku, adapun sisa utangmu yang belum terbayar semuanya berjumlah 86 ribu dinar.” Mendengar itu Umar pun berpesan kepada putranya:

“Wahai Abdullah,  jika engkau  dapatkan harta yang kutinggalkan cukup untuk melunasinya, maka lunasilah utangku dari harta itu. Akan tetapi jika tidak mencukupi, maka mohonlah dari Bani Adi tambahannya. Dan jika juga tidak mencukupi, maka mohonlah bantuan dan tambahannya dari orang orang Quraisy;  dan sekali-kali jangan kumpulkan dari orang-orang selain mereka, sekalipun ada yang mau membantu. Selanjutnya jika  sudah terkumpul, maka segeralah lunasi hutangku. Setelah itu pergilah engkau kepada Aisyah dan katakan padanya, bahwa Umar bin Khattab minta izin dan diperbolehkan untuk dikuburkan bersama sahabatnya yaitu Rasulullah  SAW dan  Abubakar As-Shiddiq; Khulafaur-rasyidin pertama; kepadanya jangan sekali-kali engkau katakan ini pesan dari Amirul Mukminin,  sebab  pada hari ini aku bukan lagi   Amirul Mukminin.”

Segera setelah mendengar pesan tersebut, Abdullah bergegas kerumah Aisyah  dan ditemuinya Aisyah sedang  duduk  sambil menangis, lalu Abdullah menyampaikan permintaan Umar. Kata  Ummul Mukminin  Aisyah: “Demi  Allah, sebenarnya aku ingin tempat itu untukku, tetapi kini aku relakan untuk Umar.”

Begitu mendapat jawaban itu Abdullah bergegas menjumpai Umar bin Khattab yang sedang sekarat; dan melihat kedatangan Abdullah, Umar lalu bertanya: “Wahai anakku, bagamainakah tanggapan Aisyah atas permintaanku ?” Lalu Abdullah menjelaskan, bahwa Aisyah telah memberikan izinnya. Namun demikian jawaban Aisyah, sekali lagi Umar berpesan kepada Abdullah, kata Umar: “Wahai Abdullah, setelah aku meninggal nanti dan selesai mengurus jenazahku, usunglah aku dengan tempat tidurku ini, kemudian sesampainya di sana hendaklah engaku minta izin sekali lagi dari Aisyah, jika ia memberi izin, maka kuburlah aku disana, dan  jika tidak diberi izin  ,maka kuburkan aku di makam umat Islam.”

Ketika jenazah Umar di usung ke pemakamannya, kaum muslimin di Madinah saat itu  merasa seolah olah mereka belum pernah tertimpa musibah kecuali hari itu. Wallahua’lam.

Bagansiapiapi, 28 Rabi’ul Awwal 1434 H / 9 Pebruari 2013
KH.BACHTIAR AHMAD

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.