Friday 15 March 2013

ALLAH LEBIH TINGGI KEDUDUKANNYA



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
SYURAIH BIN AL HARITS adalah seorang tabi’in yang telah ditunjuk sebagai hakim. Suatu hari salah seorang putranya mengadukan, bahwa dirinya punya masalah dengan orang lain dan sangat berharap sang ayah akan memberikan pembelaan kepada dirinya. Dan setelah mendengar pengaduan anaknya, “Syuraih” berkata kepada anaknya: “Pergilah engkau ke pengadilan, adukanlah masalahmu dan tuntutlah mereka.”  Namun ketika masalah itu disidangkan, ternyata “Syuraih” malah menyatakan putranya yang bersalah dan memerintahkan sang anak untuk berdamai dan mengembalikan hak orang yang digugatnya.

Usai persidangan itu sang anak berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahanda, sebenarnya saya sungguh berharap engkau membela dan memenangkan perkara itu untukku, karena aku adalah putramu.” Dan demi mendengar pernyataan anaknya itu, Syuraih bin Al-Harits pun berkata: “Anakku, demi Allah, engkau adalah anakku yang paling aku cintai dari dunia seisinya, akan tetapi Allah lebih tinggi kedudukannya dibandingkan diriku dan Dia-lah yang telah memberi amanah jabatan ini kepadaku. Dan pada kenyataannya dalam persoalan itu memang engkau yang bersalah; bukan mereka. Oleh sebab itulah  engkau tak mungkin keblea dan mengabaikan apa-apa yang telah diamanahkan Allah.” Setelah itu Syuraih lalu membaca firman Allah SWT:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”  (Q.S. An-Nisaa’: 58)

Mendengar itu sang putra lalu memeluk ayahnya dan meminta maaf atas segala kekeliruannya. Wallahua’lam.

(dinukil dan diedit dari Risalah Shufiyyah)

Bagansiapiapi, 3 Jumadil Awal 1434 H / 15 Maret 2013.
KH.BACHTIAR AHMAD

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.