oleh:
KH.BACHTIAR AHMAD
========================
Terus terang saja, sa’at ini baru disadari
akan benarnya pesan Rasulullah SAW; Bahwa
hendaknya setiap orang segera menggunakan masa mudanya sebelum tiba masa
tuanya. Sebab sekarang ini baru terasa, bahwa di usia yang sudah lanjut ini
phisik tidak lagi kuat untuk beribadah sebanyak yang di-inginkan. Bahkan
kadang-kadang untuk menunaikan yang wajib saja terasa berat, apalagi jika tubuh
yang rapuh ini sudah diserang penyakit.
Benarlah apa yang
disampaikan Rasulullah SAW, bahwa agar orang-orang muda jangan menunggu umurnya bertambah untuk bertaubat dan
bertakwa kepada Allah, sebagaimana yang banyak kita lihat di zaman sekarang
ini; Bahwa ketika usia sudah beranjak senja, baru sholat; baru tergerak hati
untuk berhaji (bagi yang mampu) dan lain-lain sebagainya. Sebab bagaimanapun
juga, orang
muda tidak hanya diuntungkan secara phisik untuk beramal ibadah, melainkan juga
akan beroleh “untung” yang lebih baik
dari orang yang ta’at setelah tiba masa
tuanya. Salah satu di antaranya adalah
sebagaimana yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh
Al-Bukhari; bahwa Rasulullah SAW menyatakan di Hari Kiamat nanti dari 7(tujuh)
golongan yang mendapat naungan khusus dari
Allah SWT, adalah orang yang sejak masa mudanya ta’at beribadah
Sejarah memang mencatat, bahwa baru di usia
40 tahun dan sudah beranak-pinak Rasulullah SAW menerima wahyu Allah dan
diangkat sebagai Nabi dan Rasul-Nya yang terakhir. Akan tetapi kita jangan
lupa, bahwa sebelum menjadi Nabi dan Rasul Allah; Muhammad SAW sejak mudanya
sudah memiliki akhlak dan budi pekerti yang sangat mulia; menghindar dari
pergaulan orang-orang kafir dan musyrik yang ada di sekitar beliau; gemar
menyendiri “bertahanuts” di Goa Hira’ merenung dan memikirkan alam semesta dan
“Sang Maha Pencipta”. Padahal ketika itu beliau sedikitpun tak pernah mendengar dakwah tentang
agama Allah. Suatu kondisi yang sangat jauh berbeda dan bertolak belakang
dengan keadaan masa kini; dimana ketika di mana-mana banyak orang muda yang
telah mendengar dan menerima pengajaran tentang “agama”, tapi malah sebaliknya mereka memiliki budi pekerti
yang tercela dan durhaka kepada Allah SWT.
Kata orang “masa muda adalah masa yang
sangat menyenangkan”; dan tentunya akan lebih menyenangkan lagi jika
dimanfaatkan untuk menjabarkan keimanan dengan berlaku ta’at kepada Allah. Sehingga pada akhirnya mendapatkan tempat dan
pujian tersendiri dari Allah SWT sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam
firman-Nya:
“Maka tidak ada yang beriman kepada
Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam keadaan takut bahwa
Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir'aun
itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi; Dan sesungguhnya dia termasuk
orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S. Yunus: 83)
Begitu juga dengan “Ashabul-kahfi”
para pemuda yang diabadikan Allah dalam Kitab-Nya yang mulia:
“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini
dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada
Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” (Q.S. Al-Kahfi: 13)
Allah memang memberian pujian dan
penghargaan yang sangat istimewa kepada orang yang ta’at dan bertakwa di masa
mudanya, sebab pada masa itulah “syahwat” seseorang berada pada titik yang
tertinggi, dan mereka sanggup melawan serta mengendalikan kecenderungan “nafsu”
yang senantiasa menyuruh dan mengajak seseorang pada keburukan dan kejahatan.
Dan disatu sisi orang yang ta’at mulai dari masa mudanya adalah orang-orang
yang mengikuti jejak langkah dan meneladani dari sebahagian sifat para Nabi dan
Rasul Allah; karena pada kenyataannya para Nabi dan Rasul Allah adalah
hamba-hamba yang telah dipilih untuk melaksanakan tugas yang telah diamanahkan
Allah kepada mereka.
Oleh sebab hal-hal yang demikian inilah,
jika sa’at ini anda masih dalam tahapan usia muda; masih belum melewati ambang
batas 40 tahun yang secara umum telah disepakati sebagai batas akhir usia muda;
bergegaslah untuk ta’at dan bertakwa kepada Allah untuk meraih keuntungan yang
lebih banyak; baik lahiriah maupun bathiniah di dunia maupun di akhirat kelak.
Jangan tunggu sampai tua !
Wallahua’lam.
Bagansiapiapi,
8 Jumadil Akhir 1434 H / 19 April 2013
KH.
BACHTIAR AHMAD
No comments:
Post a Comment