Friday 3 January 2014

NASIHAT GURUKU (19): (Tentang Perbedaan Pendapat)



oleh: KH.BACHTIAR AHMAD
=======================

Anakku, sesungguhnya perbedaan pendapat itu adalah salah satu rahmat Allah sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam firman-Nya:

“Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (Q.S.Huud: 118-119)

Oleh sebab itu, jika ada saudaramu yang seiman yang berlainan pendapatnya dengan apa yang engkau ketahui dalam hal yang belum atau tidak disepakati oleh para ulama; maka janganlah engkau mencemoohkan dan membantahnya jika tidak menyukai pendapat tersebut. Kalaupun engkau ingin membantahnya, maka bantahlah dengan cara yang baik lagi arif sebagaimana yang diperintahkan Allah Ta’ala di dalam Kitab-Nya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)

Tinggalkanlah perdebatan, sebab salah satu dari empat tanda-tanda orang munafik itu adalah orang yang selalu berdebat secara berlebih-lebihan dalam suatu perkara sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Empat macam perkara, barangsiapa dalam dirinya terdapat semua perkara itu, maka ia adalah seorang munafik murni dan barangsiapa yang dalam dirinya terdapat salah satu daripada empat perkara tadi, maka ia telah memiliki satu macam sifat dari kemunafikan, sehingga ia meninggalkan sifat itu, yaitu: apabila ia dipercaya berkhianat, apabila berkata berdusta, apabila berjanji mengingkari janjinya; dan apabila berdebat melewati batas (jahat kelakuannya)”.  (HR. Muttafaq 'alaih dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a)

Perlu engkau ketahui, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW telah menjamin sebuah rumah di dalam surga bagi  siapa saja yang mampu mengendalikan diri dan meninggalkan perdebatan; baik dirinya dalam posisi salah maupun dalam posisi yang benar. Beliau bersabda:

“Barangsiapa meninggalkan perdebatan, sedangkan ia di pihak yang salah; maka Allah akan membangun sebuah rumah untuknya di perkampungan surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan; sedangkan dia di pihak yang benar; maka Allah akan membangun sebuah rumah untuknya di surga yang tinggi.” (HR. At-Tirmidzy dan Ibnu Majah dari Anas r.a).

Teguh atau istiqomahlah dengan ilmu dan pendapat yang engkau yakini kebenarannya. Dan hendaklah engkau selalu ingat pula, bahwa kebenaran yang hakiki itu adalah milik Allah semata sebagaimana firman-Nya:

“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (QS. Al-Baqarah: 147)

Anakku, oleh hal yang demikian ini pula, maka janganlah sekali-kali engkau mencemooh atau mencaci pendapat yang engkau anggap salah dan tidak sepaham denganmu karena Allah Ta’ala juga telah berfirman di dalam Kitab-Nya:

“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.  Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.” (Q.S. Al-Hujuraat: 11)

Namun demikian, ada baiknya engkau kaji dan teliti juga pendapat saudaramu itu untuk menambah ilmu dan pemahamanmu akan luasnya kemudahan dan kelapangan, dalam menjalankan syariat agama Allah yang telah disampaikan dan diajarkan oleh Rasulullah kepada segenap kaum muslimin.
               
Anakku, mudah-mudahan nasihatku ini bermanfaat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaanmu kepada Allah Ta’ala.

Jakarta, 01 Rabi’ul Awal 1435 H / 03 Januari 2014
KH. Bachtiar Ahmad.

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.