Friday 10 January 2014

PANJANGKAN UMURMU



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
======================

Bagi sebahagian kita soal “memanjangkan umur”  adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan. Alasannya tentu sudah sangat jelas, bahwa umur itu sudah ditetapkan batasannya oleh Allah SWT sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam Firman-Nya:

 “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula dapat memajukan-Nya.”  (Q.S. Al-A’raaf: 34)

Dan hal ini semakin dipertegas Allah Ta’ala dengan Firman-Nya:

“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan-Nya) di dalam Kitab (Lauhul mahfudz).  Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.” (Q.S. Fathir: 11)

Akan tetapi bagaimana pula dengan sabda Rasulullah SAW sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis:

 “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia banyak bersilaturahmi (menghubungkan tali kekeluargaan).”  (HR. Mutafaq ‘alaihi dari Anas r.a)

Dalam hal ini sekalipun “umur” kita sudah ditetapkan batasannya oleh Allah SWT. Akan tetapi tentulah tidak ada salahnya kita berusaha sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW tersebut. Sebab bagaimanapun juga, Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatunya lagi Maha Bijaksana dalam menetapkan apa-apa yang  Dia kehendaki sebagaimana firman-Nya:

“Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-An’aam: 18)

Artinya adalah, bahwa Allah bisa saja merubah “takdir umur” yang telah ditetapkan-Nya untuk kita lantaran adanya usaha dan do’a yang kita mohonkan. Atau malah sebaliknya “mempersingkat umur” kita lantaran kedurhakaan yang kita lakukan. Oleh sebab itu, memperhatikan kondisi yang demikian ini, maka mari kita berusaha dan memohon kepada Allah untuk “memperpanjang umur” dengan banyak melakukan silaturahmi sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW tersebut dengan siapa saja, terutama dengan saudara-saudara kita yang seiman.

Dalam sebuah hadis qudsi Allah SWT berfirman:

“Aku ar-Rahman, telah Ku-ciptakan ar-Rahim dan Ku-petikkan baginya nama dari nama-Ku; Maka barangsiapa yang menghubungkannya (silaturahmi), niscaya Aku akan menghubunginya dengan rahmat-Ku; Dan barangsiapa yang meutuskannya, niscaya Aku putuskan hubungan-Ku dengannya; Dan barangsiapa yang mengokohkannya, niscaya Aku kokohkan pula hubangan-ku dengannya; Sesungguhnya rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku (bagi orang yang suka bersilaturahmi).”  (Diriwayatkan oleb Bukhari; Imam Ahmad bin Hanbal; Abu Dawud; At-Tirmidzi; Ibnu Hibban; Al-Hakim; Baihaqi dari Abdur-Rahman bin Auf. Dan diriwayatkan pula oleh Kharaithi dan ak-Khatib dari Abu Hurairah r.a)

Sebagai tambahan adalah, bahwa Syaikh Abdullah Al-Ghazali menyebutkan, bahwa silaturahmi yang paling utama itu adalah dengan melakukan sholat berjama’ah.  Sebab tingginya nilai sholat berjama’ah tersebut, bukan terletak pada sholat yang dilakukan, melainkan dari nilai-nilai berjama’ahnya.

Semoga kita bisa mengamalkannya dan Allah panjangkan umur kita. Mudah-mudahan dengan dipanjangkannya umur kita, kesempatan  kita untuk menyiapkan bekal yang lebih baik dan lebih banyak makin terbuka. Wallahua’lam.

Bagansiapiapi, 08 Rabi’ul Awal 1435 H / 10 Januari 2014
KH.Bachtiar Ahmad.

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.