Friday 24 January 2014

NASIHAT GURUKU (20): Tentang Kemunafikan



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Anakku, Allah Ta'ala berfirman:

“Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami ta’at”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (Q.S. Al-Baqarah: 285)

Anakku, perlu engkau ketahui dan pahami dengan sebaik-baiknya; adapun salah satu maksud dari firman Allah yang menyatakan “sami’naa wa ‘atho’naa” (kami medengar dan kami ta’at) tersebut ialah; Bahwa lebih baik engkau banyak mendengar dan menta'ati serta melaksanakan amar ma'ruf yang disampaikan kepadamu, daripada engkau banyak bicara tentang segala macam kebaijikan dan amal shaleh, padahal engkau sendiri  tidak melaksanakannya. Sehingga pada akhirnya engkaupun termasuk ke dalam golongan orang-orang munafik  yang sangat-sangat dibenci Allah Ta’ala sebagaimana firman-NYA:

“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?  Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (Q.S. As-Shaff: 2-3)

Anakku, hendaklah engkau senantiasa ingat; Bahwa sesungguhnya Allah Ta'ala sangatlah benci kepada orang-orang munafik sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam firman-NYA:

“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih.” (Q.S. An-Nisaa’: 138)

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (Q.S. An-Nisaa’: 145)

“Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknati mereka; dan bagi mereka azab yang kekal.” (Q.S. At-Taubah: 68)

Anakku, adapun orang yang cuma pandai bicara dan menyuruh orang lain untuk berbuat amar ma’ruf, sedangkan ia tidak mengerjakannya; maka jelaslah ia seorang pendusta belaka. Sedangkan sifat dusta itu sendiri termasuk dalam salah satu sifat atau kelakuan orang-orang munafik sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang telah pernah kusampaikan kepadamu; Bahwa Rasulullah SAW bersabda:

 “Empat macam perkara, barangsiapa dalam dirinya terdapat semua perkara itu, maka ia adalah seorang munafik murni dan barangsiapa yang dalam dirinya terdapat salah satu daripada empat perkara tadi, maka ia telah memiliki satu macam sifat dari kemunafikan, sampai ia meninggalkan sifat itu, yaitu: Apabila ia dipercaya berkhianat; Apabila berkata berdusta; Apabila berjanji menyalahi janjinya; dan apabila berdebat melewati atau bertengkar melewati batas.” (H.R. Muttafaq 'alaih dari Abdullah bin Amr’ ibnu Al-Ash r.a))

Anakku, semoga kiranya nasihatku ini bermanfaat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaanmu kepada Allah Ta’ala.

Jakarta, 22 Rabi’ul Awal 1435 H/24 Januari 2014
KH.Bachtiar Ahmad

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.