oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Anakku, sebagaimana yang telah kusampaikan kepadamu; bahwa
untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan dan kepentingan dirimu
sendiri, maka hendaklah engkau berharap dan meminta pertolongan hanya kepada
Allah. Sebab hanya Allah jualah sebaik-baiknya penolong, walaupun pada
lahiriahnya pertolongan itu disampaikan Allah kepadamu melalui perantaraan
makhluk-NYA kepadamu. Hendaklah engkau senantiasa ingat akan Firman Allah di
dalam kitab-NYA:
“Allah-lah
pelindungmu dan DIA-lah sebaik-baik penolong.” (Q.S. Ali ‘Imraan: 150)
Dan adapun cara yang yang paling baik dan utama untuk
meminta pertolongan Allah adalah dengan sabar dan mengerjakan shalat
sebagaimana yang ditegaskan Allah dalam Kitab-Nya:
“Hai orang-oran
g yang beriman, mintalah pertolongan
(kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah: 153)
Anakku, patut engkau ketahui; Bahwa sabar dan shalat yang diperintahkan
Allah tersebut hendaklah dilakukan secara terpadu, bukan memisahkan antara yang
satu dengan yang lain. Artinya adalah, bahwa, meminta dan memohon pertolongan
Allah tidak hanya cukup dengan bersabar tanpa mendirikan shalat; dan atau
sebaliknya hanya dengan mendirikan shalat tanpa memiliki kesabaran.
Anakku, selain itu hendaklah engkau pahami; bahwa dirikan
atau kerjakanlah shalat dengan penuh kesabaran dan kekhusyu’an dengan
memperhatikan segala adab dan keutamaan shalat, yakni dengan thuma’ninah
sebagaimana yang telah disampaikan Rasulullah SAW:
“Apabila kamu berdiri hendak mengerjakan sholat, bertakbirlah, kemudian
bacalah surah Al-Quran yang kau anggap mudah, kemudian rukuklah dengan
thuma’ninah; lalu bangunlah hingga kau berdiri tegak dengan thuma’ninah;
kemudian sujudlah dengan thuma’ninah; kemudian bangunlah hingga kau duduk
dengan thuma’ninah. Dan lakukanlah seperti itu pada setiap shalatmu.” (HR. Muttafaqun ‘alaihi dari Abu Hurairah r.a)
Thuma’ninah atau bersabar
dalam mendirikan
yang seperti demikian itulah yang tersirat dan tersurat dalam Firman Allah
Ta’ala:
“Dan mintalah
pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (Q.S.Al-Baqarah:
45)
Anakku, kesabaran itu tidak hanya ketika engkau mendirikan
shalat, tapi juga ketika engkau menunggu
datangnya pertolongan Allah yang engkau harapkan itu sebagaimana
Firman-Nya:
“Dan bersabarlah
dalam menunggu ketetapan Tuhan-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam
penglihatan kami; dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun
berdiri.” (Q.S. Ath-Thur: 48)
Dan hendaklah di dalam kesabaranmu menunggu pertolongan
Allah, engkau tetap melakukan amal kebajikan emampumu, karena Allah telah
menyebutkan di dalam Kitab-Nya:
“Dan
bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang
yang berbuat kebajikan.” (Q.S. Hud: 115)
Anakku, mudah-mudahan nasihatku yang ringkas ini bermanfaat
untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaanmu kepada Allah Ta’ala.
Jakarta, 13 Rabiul Akhir 1435 H / 14 Pebruari 2014
KH.Bachtiar Ahmad
No comments:
Post a Comment