Friday 16 January 2015

KEINGINAN AMIRUL MUKMININ



oleh: KH.BACHTIAR AHMAD
=======================
Suatu hari  seorang laki-laki datang bersilaturahmi kepada  “amirul mukminin” Umar bin Khattab r.a dan di antara perbincangan mereka orang itu bertanya kepada “Sang Khalifah”; Bahwa jika seandainya diberikan umur panjang, apakah “Umar” masih tetap berkeinginan untuk terus menjabat sebagai “khalifah” atau  “amirul mukminin” dan beramal shalih sebanyak mungkin.  Demi mendengar pertanyaan itu Umar r.a nyaris pingsan, dan dengan suara yang bergetar lantaran menahan takut pada kemurkaan Allah Ta’ala Umar pun berkata:

“Wahai saudaraku, sungguh jika aku boleh memilih; biarlah umurku dipendekkan saja oleh Allah, agar aku bisa segera mempertanggungjawabkan apa-apa yang telah kubuat selama ini. Karena sampai di usiaku yang sekarang ini, aku sudah terlalu banyak melakukan kesalahan dan kedurhakaan kepada Allah Ta’ala. Hendaklah engkau ingat wahai saudaraku, bahwa umur yang panjang tidaklah menjamin seseorang untk lepas dari siksaan Allah, sekalipun ia beramal shalih sepanjang hidupnya sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam Firman Allah Ta’ala:

“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. Al-Baqarah: 96)

“Saudaraku, adapun jabatan “khalifah” yang kujabat sekarang ini, maka sungguh terasa berat bagiku dan jika diizinkan Allah ingin rasanya aku melepaskan dan meletakkannya sa’at ini juga. Sekadar engkau tahu saudaraku; Bahwa jika Allah mengizinkan, maka ada tiga perkara yang membuatku ingin terus hidup di dunia ini, yakni: berjihad untuk agama Allah; menghidupkan waktu malam dan berkumpul bersama orang-orang yang selalu berbicara dengan perkataan-perkataan yang bagus, sebagaimana ia memilih korma yang bagus-bagus.”

Mendengar perkataan “amirul mukminin” tersebut, laki-laki yang bertanya itu terdiam dan tak berkata sepatahpun sampai dirinya pamit dari hadapan Umar bin Khatabb r.a.

Itulah Umar ibnul Khattab r.a; Sang Khalifah; Amirul Mukminin yang juga bergelar “Al-Farouq” , tidak seperti kebanyakan pemimpin yang kita miliki, yang selalu berusaha melanggengkan jabatan dan kedudukan mereka walau harus mengorbankan kepentingan rakyat dan memiliki aib yang tak dapat mereka sembunyikan dari pandangan Allah maupun manusia. Wallahua’lam.

Bagansiapiapi, 25 Rabiul Awal 1436 H/ 16 Januari 2015
KH.Bachtiar Ahmad

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.