Thursday 9 July 2015

SELAMAT JALAN RAMADHAN (1)



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
====================
Ramadhan sebentar lagi akan berakhir, dan bagi  “hamba Allah” yang benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian tentulah merasa sedih dengan berakhirnya perjalanan bulan yang penuh berkah tersebut. Akan tetapi walaupun demikian, mereka akan terus menapaki jalan keta’atan untuk semaksimal mungkin mencapai ketakwaan yang sempurna. Bagi mereka Ramadhan boleh berakhir atau “mati suri” hingga tahun yang akan datang, tapi Allah Ta’ala yang mereka sembah tidak akan pernah mati sebagaimana Firman-Nya:

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Q.S.Al-Baqarah: 255)

Oleh sebab itu, barangsiapa yang beribadah hanya karena Ramadhan, sungguh ia akan merugi karena amal ibadah yang diperbuatnya juga akan sirna seiring perginya Ramadhan tahun ini. Akan tetapi bagi yang beramal karena melaksanakan keta’atan-nya atas apa yang diperintahkan Allah SWT kepadanya, maka beruntunglah dirinya. Sebab setelah Ramadhan berlalu, ia masih punya waktu untuk mengabdi dan beribadah kepada Alla Ta’ala sambil melakukan muhasabah; melaksanakan evaluasi atas apa yang telah dikerjakannya selama Ramadhan mengisi hari-hari kehidupannya. Dan bagi “hamba Allah” yang memiliki iman yang kokoh, Ramadhan hanyalah merupakan salah satu kesempatan terbaik untuk menambah keta’atan dan meraih hidayah Allah, agar dalam bulan-bulan lainnya mereka tetap menadapatkan keteguhan hati sebagaimana do’a yang senantiasa mereka lafazkan ke hadirat Allah SWT:

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (Q.S. Ali ‘Imran: 8)

Dan tentu saja mereka berharap puasa serta amaliah lainnya yang mereka kerjakan selama Ramadhan, kelak akan menjadi syafaat atau saksi yang meringankan ketika nanti mereka berhadapan dengan Allah Ta’ala sebagaimana yang disebutkan Rasulullah SAW dalam hadis beliau:

“Sesungguhnya puasa dan Al-Quran akan memintakan syafaat bagi seorang hamba di Hari Kiamat nanti. Puasa berkata: “Wahai Tuhanku, aku telah mence-gahnya dari makan dan syahwat, maka berilah ia syafaat karenanya.” Al-Quran juga berkata: “Wahai Tuhanku, aku mencegahnya dari tidur di malam hari, maka berilah dia syafaat.” Rasulullah SAW berkata: “Lalu keduanya memintakan syafaat.” ( HR.At-Thabrani; Imam Ahmad dan al-Hakim r.a)

Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan “hamba Allah” yang demikian itu; yang benar-benar beribadah kepada Allah Ta’ala bukan semata-mata hanya karena Ramadhan. Atau dengan kata lain benar-benar menjadi hamba yang “Rabbani”; yang senantiasa hidup dan berbuat hanya karena dan untuk Allah Ta’ala semata. Bukan hamba “Ramadhani” yang senantiasa hidup hatinya untuk melakukan amal saleh dan kebajikan hanya di bulan Ramadhan.

Selamat jalan Ramadhan, mudah-mudahan Allah Ta’ala masih memberi kami kesempatan untuk berjumpa dan menikmati jamuan Allah yang berlimpah dan penuh berkah dalam hitungan hari yang engkau lalui untuk meraih niilai keimanan  dan ketakwaan yang hakiki dalam pandangan Allah Ta’ala. Aamiin ya robbal ‘alamiin…!
Wallahua’lam.

Bagansiapiapi, 23 Ramadhan 1436 H / 10 Juli 2015.
KH. BACHTIAR AHMAD

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.