oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Waktu di “Sekolah Rakyat” dulu, buku tulis yang
saya gunakan sangat beda dengan buku tulis yang dipakai oleh murid-murid “Sekolah Dasar” sekarang ini, yang
sampulnya berwarna-warni dengan aneka ragam gambar yang menghiasinya. Buku
tulis di zaman saya sekolah itu, sampulnya sangat sederhana; hanya terdiri dari
kertas karton berwarna muda/cerah yang
tidak begitu tebal, yang di depannya ada tulisan : “Buku Tulis” kemudian ada kolom untuk menuliskan Nama; Pelajaran;
Kelas dan Sekolah. Sedangkan pada sampul belakangnya ada “perkalian 1 sampai sepuluh” kemudian di bawahnya ada kotak yang
berisi tulisan kalimat motivasi yang berbunyi: DON’T WAIT UNTIL TOMORROW – WHAT
YOU CAN DO TODAY dengan terjemahan di bawahnya JANGAN TUNGGU SAMPAI BESOK – APA
YANG BISA DIKERJAKAN, KERJAKAN HARI INI.
Kalimat itu kembali
terngiang dan terbayang dalam benak saya. Makna dan hikmah dari kalimat
motivasi tersebut sangat dalam artinya, salah satu di antaranya setelah saya
membaca salah satu kisah hidup “Amirul
Mukminin” Umar bin Khattab r.a
berikut ini………………………………………
“…..Siang itu Umar
bin Khattab r.a dengan langkah cepat berjalan menuju rumahnya. Dari raut
wajahnya kelihatan “Amirul Mukminin” tersebut sangat keletihan setelah seharian
“blusukan” melihat secara langsung kondisi umat yang diamanahkan Allah
kepadanya. Baru saja sampai dekat kediamannya, seorang anak muda memberi salam
dan memintanya untuk berhenti sejenak. Kemudian setelah Umar menjawab salam dan
menghentikan langkahnya, anak muda itu berkata: “Wahai amirul mukminin, maukah tuan berhenti sesa’at dan menjawab
beberapa masalah umat yang ingin kutanyakan kepada tuan ?”
Mendengar itu Umar
lalu menjawab: “Wahai saudaraku, sungguh
diriku sa’at ini sangat lelah setelah seharian ini aku melaksanakan
tugas-tugasku. Jika engkau berkenan, izinkanlah aku untuk beristirahat sejenak
sekadar melepaskan lelah. Petang nanti usai sholat Ashar datanglah kepadaku,
insya Allah aku akan melayanimu dengan sebaik-baiknya.”
Lalu tanpa sungkan
si pemuda berkata kepada Umar bin Khattab r.a: “Wahai Amirul Mukminin, jawaban tuan seakan-akan menyiratkan dan
memberi isyarat kepada hamba, bahwa tuanlah yang mengatur hidup dan kematian
tuan. Mengapa tuan begitu yakin, bahwa tuan akan tetap hidup menjelang waktu
Ashar nanti; Bagaimana jika seandainya Allah SWT mencabut nyawa tuan tatkala
tuan tidur nanti; Dan apa jawaban tuan kepada Allah atas segala segala sesuatu
yang telah janjikan untuk tuan laksanakan ? Bukankan kita telah diajarkan oleh
Rasulullah SAW untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya; menggunakan waktu
yang lapang sebelum tibanya waktu yang sempit, yakni sa’at-sa’at datangnya
sakaratul maut.”
Ucapan pemuda itu
kontan membuat “Amirul Mukminin”
terkejut dan merasa malu dan takut kepada Allah SWT. Lalu dengan berisghtifar
memohon ampunan Allah, Umar bin Khattab r.a mendekati si pemuda; lalu
mengajaknya ke rumah dan melupakan segenap rasa lelah dan letihnya. Dan “Amirul Mukminin” itupun melayani apa
yang menjadi keinginan “rakyat” nya
dengan sepenuh hati………
Lalu bagaimana
dengan kita sendiri. Wallahua’lam.
(dinukil dan diedit dari KISAH-KISAH SUFISTIK)
Jakarta, 19 Sya’ban 1434 H / 28 Juni 2013.
KH.BACHTIAR AHMAD
No comments:
Post a Comment