Friday 6 May 2016

DON’T WAIT UNTIL TOMORROW…



oleh: KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Waktu di “Sekolah Rakyat” dulu, buku tulis yang saya gunakan sangat beda dengan buku tulis yang dipakai oleh murid-murid “Sekolah Dasar” sekarang ini, yang sampulnya berwarna-warni dengan aneka ragam gambar yang menghiasinya. Buku tulis di zaman saya sekolah itu, sampulnya sangat sederhana; hanya terdiri dari kertas karton berwarna muda/cerah  yang tidak begitu tebal, yang di depannya ada tulisan : “Buku Tulis” kemudian ada kolom untuk menuliskan Nama; Pelajaran; Kelas dan Sekolah. Sedangkan pada sampul belakangnya ada “perkalian 1 sampai sepuluh” kemudian di bawahnya ada kotak yang berisi tulisan kalimat motivasi yang berbunyi: DON’T WAIT UNTIL TOMORROW – WHAT YOU CAN DO TODAY dengan terjemahan di bawahnya JANGAN TUNGGU SAMPAI BESOK – APA YANG BISA DIKERJAKAN, KERJAKAN HARI INI.

Kalimat itu kembali terngiang dan terbayang dalam benak saya. Makna dan hikmah dari kalimat motivasi tersebut sangat dalam artinya, salah satu di antaranya setelah saya membaca salah satu kisah hidup “Amirul Mukminin”  Umar bin Khattab r.a berikut ini………………………………………

“…..Siang itu Umar bin Khattab r.a dengan langkah cepat berjalan menuju rumahnya. Dari raut wajahnya kelihatan “Amirul Mukminin” tersebut sangat keletihan setelah seharian “blusukan” melihat secara langsung kondisi umat yang diamanahkan Allah kepadanya. Baru saja sampai dekat kediamannya, seorang anak muda memberi salam dan memintanya untuk berhenti sejenak. Kemudian setelah Umar menjawab salam dan menghentikan langkahnya, anak muda itu berkata: “Wahai amirul mukminin, maukah tuan berhenti sesa’at dan menjawab beberapa masalah umat yang ingin kutanyakan kepada tuan ?”

Mendengar itu Umar lalu menjawab: “Wahai saudaraku, sungguh diriku sa’at ini sangat lelah setelah seharian ini aku melaksanakan tugas-tugasku. Jika engkau berkenan, izinkanlah aku untuk beristirahat sejenak sekadar melepaskan lelah. Petang nanti usai sholat Ashar datanglah kepadaku, insya Allah aku akan melayanimu dengan sebaik-baiknya.”

Lalu tanpa sungkan si pemuda berkata kepada Umar bin Khattab r.a: “Wahai Amirul Mukminin, jawaban tuan seakan-akan menyiratkan dan memberi isyarat kepada hamba, bahwa tuanlah yang mengatur hidup dan kematian tuan. Mengapa tuan begitu yakin, bahwa tuan akan tetap hidup menjelang waktu Ashar nanti; Bagaimana jika seandainya Allah SWT mencabut nyawa tuan tatkala tuan tidur nanti; Dan apa jawaban tuan kepada Allah atas segala segala sesuatu yang telah janjikan untuk tuan laksanakan ? Bukankan kita telah diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya; menggunakan waktu yang lapang sebelum tibanya waktu yang sempit, yakni sa’at-sa’at datangnya sakaratul maut.”

Ucapan pemuda itu kontan membuat “Amirul Mukminin” terkejut dan merasa malu dan takut kepada Allah SWT. Lalu dengan berisghtifar memohon ampunan Allah, Umar bin Khattab r.a mendekati si pemuda; lalu mengajaknya ke rumah dan melupakan segenap rasa lelah dan letihnya. Dan “Amirul Mukminin” itupun melayani apa yang menjadi keinginan “rakyat” nya dengan sepenuh hati………

Lalu bagaimana dengan kita sendiri. Wallahua’lam.

 (dinukil dan diedit dari KISAH-KISAH SUFISTIK)

Jakarta, 19 Sya’ban 1434 H / 28 Juni 2013.
KH.BACHTIAR AHMAD

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.