oleh:
KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Secara umum makna kata “merdeka” adalah: bebas dari perhambaan; perbudakan
atau penjajahan. Dan berkaitan dengan makna tersebut, maka Syaikh Abdullah
Al-Ghazali menjelaskan tentang “orang beriman” yang merdeka sebagai berikut:
“Seorang
mukmin barulah
dapat disebutkan sebagai orang yang
merdeka apabila dirinya tidak dijajah atau dikendalikan oleh nafsu syahwatnya
dalam mengikuti langkah-langkah (perbuatan) syaithan yang dinyatakan Allah
sebagai musuh yang nyata. Sedangkan perbuatan syaitan tersebut meliputi semua
hal; Baik yang berasal dari keinginan dirinya sendiri, maupun yang terinspirasi
(terilhami) dari tipu daya dan
perbuatan orang-orang
kafir; yang semua perbuatan-perbuatan
tersebut bertentangan dengan hukum dan ketetapan Allah Ta’ala.”
Dan inilah yang
tersurat dan tersirat dalam Firman Allah Ta’ala:
“Hai orang-orang yang
beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu
ikuti langkah-langkah syaithan; Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagi
kamu.” (Q.S. Al-Baqarah: 208)
Oleh sebab itu, dalam
suka cita merayakan hari ulang tahun kemerdekaan sekarang ini (baik kemerdekaan
Indonesia 17/8-2016 maupun kemerdekaan Malaysia 31/8-2016), maka ada baiknya kita bertanya pada diri kita
sendiri; Benarkah kita sudah hidup sebagai “mukmin yang merdeka” ?
Wallahua’lam.
Bagansiapiapi, 17
Dzulqaidah 1437 H/ 19 Agustus 2016.
KH.BACHTIAR
AHMAD
No comments:
Post a Comment