Monday, 19 December 2016

NASIHAT GURUKU (50): Tentang Dunia (3)

0leh: KH.Bachtiar Ahmad
 ====================
Anakku, sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman: “Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. Al-Baqarah: 96)

Sedangkan tentang “dunia” itu  Allah Ta’ala menegaskan: “Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (Q.S. Al-Baqarah: 212)

Anakku, sehubungan dengan Firman Allah Ta’ala tersebut, ingin kusampaikan sebuah riwayat yang dinukil oleh “Al-‘Allamah Al-Imam Jamaluddin Abu Al-Faraj Abdur-rahman ibnul Ali”  atau yang lebih masyhur disebut orang sebagai “Ibnul Jauzi” dalam kitab beliau  “Bustanul Wa’izhin”; Bahwa suatu ketika nabi Sulaiman a.s bertemu dan bertanya kepada Iblis Laknatullah: “Wahai makhluk terlaknat, apa yang engkau lakukan terhadap umat Muhammad SAW.”

Maka Iblis laknatullah pun menjawab: “Wahai Nabiyallah Sulaiman, sungguh aku tidak akan pernah melepaskan mereka; dan menjadikan mereka lebih mencintai dunia dan harta daripada syahadat (pengakuan) mereka; Bahwa tiada Tuhan selain Allah. Kecuali mereka yang benar-benar ta’at dan ikhlas pada ketentuan Allah sebagaimana yang telah kuikrarkan di hadapan Allah.”

Anakku, sungguh Allah telah menukilkan ikrar Iblis laknatullah tersebut dengan Firman-Nya: “Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya; //  kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” (Q.S. Shaad: 82-83)

Oleh karena itu anakku, berhati-hatilah engkau dengan godaan dunia dan harta. Hendaklah engkau bersabar atas ketetapan Allah Ta’ala, karena dalam soal harta sesungguhnya Allah Ta’ala berkehendak menyempitkan dan melapangkan dunia ini bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya sebagaimana Firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Al-Israa’: 30)

Sementara semuanya itu hanyalah salah satu ujian Allah sebagaimana yang tersirat dalam Firman-Nya: “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S. At-Thagabun: 15)

Dan yang lebih utama lagi untuk dipahami adalah, bahwa sesungguhnya harta dan anak-anak itu adalah salah satu bentuk siksaan dunia yang Allah Ta’ala berikan kepada orang-orang kafir, yang akan menyebabkan mereka mati dalam keadaan kafir sebagaimana yang ditegaskan Allah dengan Firman-Nya:  “Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.” (Q.S.At-Taubah: 55)

Anakku, semoga  nasihatku ini bermanfaat bagimu, dan kepada Allah Ta’ala jualah kita memohon pertolongan dan perlindungan dari segala godaan dunia dan harta yang akan menjauhkan kita dari hidayah dan ridha-Nya Allah. Wallahua’lam.

Bagansiapiapi,  19 Rabi’ul Awwal 1438 H / 19 Desember 2016.

KH.Bachtiar Ahmad

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.