Friday, 17 February 2017

NASIHAT GURUKU (54): Memilih Orang Kafir Sebagai Pemimpin

0leh: KH.Bachtiar Ahmad
 ====================
Anakku, sesungguhnya Allah Ta’ala tidak  melarang orang Yahudi dan Nasrani atau orang-orang kafir lainnya untuk menjadi pemimpin. Allah Ta’ala hanya melarang kita untuk memilih mereka sebagai pemimpin sebagaimana Firman-Nya
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.” (Q.S. Al-Maidah: 51)
 Anakku, jika engkau memilih orang kafir sebagai pemimpin, selain berdosa besar karena telah melanggar apa yang dilarang Allah, maka hal itu tidaklah akan mendatangkan mudharat serta kerugian besar bagi dirimu sendiri.  Akan tetapi bagi saudara-saudara yang seiman dengan mu tentulah akan menjadi mudharat, bahkan bisa jadi menjadi malapetaka bagi agama yang mereka yakini. Karena di bawah kepemimpinan orang Kafir mereka tidak akan bebas dan leluasa lagi untuk menjalankan syari’at agama yang telah Allah Ta’ala tetapkan bagi mereka. Hal ini secara tegas telah dijelaskan Allah Ta’ala  dengan Firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (yakni orang-orang Yahudi dan Nasrani atau kalangan Musyrik lainnya) (karena) mereka tidak akan henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (Q.S. Ali ‘Imran: 118)
 Dan peringatan Allah Ta’ala tersebut semakin tegas dan jelas dengan Firman-Nya:
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:  “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Q.S. Al-Baqarah: 120)
 Oleh karena itu anakku, sehebat apapun secara lahiriah engkau melihat  orang kafir itu jujur dan tegas; mereka tetap tidak pantas  dipilih dan diangkat sebagai pemimpin bagi orang-orang beriman.
 Anakku, satu hal lagi yang patut engkau sadari adalah; Bahwa melanggar larangan Allah dalam hal memilih orang kafir sebagai pemimpin tidak hanya sekadar berdosa besar, tetapi engkau pun telah digolongkan Allah Ta’ala ke dalam kelompok orang-orang Munafik yang sangat dibenci dan dimurkai Allah  sebagaimana yang ditegaskan Allah Ta’ala dengan Firman-Nya:
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih;  (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.” (Q.S. An-Nisaa’: 138-139)
 Selain itu anakku, sejujur dan sebaik apapun orang kafir yang engkau pilih sebagai pemimpin, maka mereka juga tidak akan pernah menjadi penolong yang hakiki bagimu. Sebab sebagaimana yang Allah Ta’ala jelaskan, bahwa hanya Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman jugalah yang akan menolongmu untuk mencapai kemenangan di dunia dan diakhirat sebagaimana  yang Allah Ta’ala tegaskan dengan Firman-Nya:
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). // Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang (di dunia dan di akhirat).” (Q.S. Al-Maidah: 55-56)
 Anakku, mudah-mudahan pengajaran dan nasihatku ini bermanfaat bagimu, dan kepada Allah Ta’ala jualah kita berserah diri. Wallahua’lam.

Bagansiapiapi,  15 Jumadil Awwal 1438 H / 12 Pebruari 2017

KH.Bachtiar Ahmad

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.