Friday, 7 April 2017

NASIHAT GURUKU (55): Tentang Sedekah 2.

oleh: KH.Bachtiar Ahmad
 ====================
Anakku, sa’at sakaratul maut tiba kepadanya, maka orang yang akan dicabut nyawanya memohon kepada Allah Ta’ala untuk menunda kematiannya. Ia berharap agar Allah memberi waktu kepadanya, agar bisa berbuat kebajikan. Dan itu bukanlah perkara sholat; puasa ataupun berhaji melainkan perkara sedekah sebagaimana yang Allah Ta’ala jelaskan dengan Firman-Nya:

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (Q.S.Al-Munafiqun: 10)

Sungguh anakku, salah satu amal kebajikan yang selalu diabaikan oleh orang beriman; khususnya mereka- mereka yang diberikan Allah kelebihan dan kelapangan  harta, adalah perkara “sedekah”. Padahal bersedekah itu adalah perkara yang mudah untuk dilakukan, lantaran ia tidak terikat oleh waktu kapan harus menunaikannya, dan juga bilangan berapa banyak yang harus ditunaikan sebagaimana ibadah lainnya yang diwajibkan Allah Ta’ala kepada mereka.  Oleh karena itu anakku, janganlah engkau merasa berat untuk bersedekah sebelum datang penyesalan tatkala  Malaikat Maut datang menghampirimu. Karenanya jagalah dirimu dari kemurkaan Allah dan siksa api neraka, walau hanya dengan menyedekahkan “sebutir kurma” sebagaimana yang disebutkan Rasulullah SAW dalam hadis beliau:

“Jagalah diri kalian dari siksaan api neraka, walau hanya dengan menyedekahkan sebutir kurma.” (HR.Muttafaq ‘alaihi dari Adi bin Hatim r.a)

Anakku, hal lain yang wajib engkau ketahui adalah, ke-engganan bersedekah dapat pula merusak amal ibadah yang engkau kerjakan. Bahkan engkau akan digolongkan Allah sebagai pendusta agama dan seorang yang celaka sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam Firman-Nya:

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? // Itulah orang yang menghardik anak yatim; // dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin; //  Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat; // (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya; // orang-orang yang berbuat ria; // dan enggan (menolong dengan) barang berguna.”  (Q.S. Al-Ma’uun: 1-7)

Anakku, mudah-mudahan pengajaran dan nasihatku ini bermanfaat bagimu, dan kepada Allah Ta’ala jualah kita berserah diri. Wallahua’lam.

Bagansiapiapi,  10 Rajab 1438 H / 7 April  2017

KH.Bachtiar Ahmad

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.