oleh: KH.Bachtiar Ahmad
====================
Anakku, sa’at sakaratul maut tiba kepadanya, maka orang yang akan
dicabut nyawanya memohon kepada Allah Ta’ala untuk menunda kematiannya. Ia
berharap agar Allah memberi waktu kepadanya, agar bisa berbuat kebajikan. Dan
itu bukanlah perkara sholat; puasa ataupun berhaji melainkan perkara sedekah
sebagaimana yang Allah Ta’ala jelaskan dengan Firman-Nya:
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan
kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia
berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai
waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (Q.S.Al-Munafiqun: 10)
Sungguh anakku, salah satu amal kebajikan yang selalu diabaikan oleh
orang beriman; khususnya mereka- mereka yang diberikan Allah kelebihan dan
kelapangan harta, adalah perkara
“sedekah”. Padahal bersedekah itu adalah perkara yang mudah untuk dilakukan,
lantaran ia tidak terikat oleh waktu kapan harus menunaikannya, dan juga
bilangan berapa banyak yang harus ditunaikan sebagaimana ibadah lainnya yang
diwajibkan Allah Ta’ala kepada mereka. Oleh karena itu anakku, janganlah engkau merasa berat untuk bersedekah sebelum
datang penyesalan tatkala Malaikat Maut datang
menghampirimu. Karenanya jagalah dirimu dari kemurkaan Allah dan siksa api
neraka, walau hanya dengan menyedekahkan “sebutir
kurma” sebagaimana yang disebutkan Rasulullah SAW dalam hadis beliau:
“Jagalah diri kalian dari siksaan api neraka, walau hanya
dengan menyedekahkan sebutir kurma.” (HR.Muttafaq ‘alaihi dari Adi bin Hatim r.a)
Anakku, hal lain yang wajib engkau ketahui adalah, ke-engganan
bersedekah dapat pula merusak amal ibadah yang engkau kerjakan. Bahkan engkau
akan digolongkan Allah sebagai pendusta agama dan seorang yang celaka sebagaimana
yang tersirat dan tersurat dalam Firman-Nya:
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? // Itulah orang
yang menghardik anak yatim; // dan tidak menganjurkan memberi makan orang
miskin; // Maka kecelakaanlah bagi
orang-orang yang salat; // (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya; //
orang-orang yang berbuat ria; // dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (Q.S. Al-Ma’uun:
1-7)
Anakku, mudah-mudahan pengajaran dan nasihatku ini
bermanfaat bagimu, dan kepada Allah Ta’ala jualah kita berserah diri.
Wallahua’lam.
Bagansiapiapi, 10 Rajab 1438 H / 7 April 2017
KH.Bachtiar
Ahmad
No comments:
Post a Comment