oleh:
KH.Bachtiar Ahmad
=====================
Dalam
sebuah riwayat dikisahkan; Bahwa suatu ketika Allah memberi perintah kepada
Jibril a.s untuk bertanya kepada Kerbau; Kelelawar dan Cacing Tanah tentang
bentuk phisik dan kehidupan ketiga binatang tersebut.
Pertama
sekali Jibril mendatangi kerbau dan bertanya: “Hai kerbau, apakah engkau
merasa senang sudah diciptakan Allah sebagai kerbau ?” Lalu si kerbau menjawab: “Masya Allah
Walhamdulillah, sungguh aku sangat bersyukur diciptakan-Nya sebagai kerbau
daripada diciptakan sebagai kelelawar. Sebagai kerbau aku mandi dan berkubang
di dalam air tanah, kalau sebagai kelelawar tentulah aku akan mandi dan
bergelimang air kencingku sendiri.”
Setelah
mendengar jawaban Kerbau, Jibril mendatangi kelelawar dan mengajukan
pertanyaannya: “Hai kelelawar, apakah engkau merasa senang sudah diciptakan
Allah sebagai kelelawar ?” Kelelawar pun
menjawab: “Masya Allah Walhamdulillah, sungguh aku sangat bersyukur
diciptakan-Nya sebagai kelelawar daripada diciptakan sebagai Cacing Tanah yang
bertubuh kecil, tinggal di dalam tanah yang basah dan gelap; Tak berkaki dan
bersayap, sehingga berjalan harus menggunakan perutnya.”
Setelah
mendengar jawaban Kelelawar, Jibril lalu
mendatangi Cacing Tanah dan bertanya: “Hai Cacing, apakah engkau merasa
senang sudah diciptakan Allah sebagai cacing tanah ?” Si Cacing pun
menjawab: “Masya Allah Walhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah Ta’ala
yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing daripada dijadikan-Nya aku
sebagai seorang manusia.”
Dengan
perasaan heran Jibril a.s bertanya kepada si Cacing: “Lho kenapa dengan
manusia; bukankah mereka sebaik-baiknya makhluk yang diciptakan Allah.”
Cacing
menjawab: “Betul katamu wahai Jibril, akan tetapi jika manusia tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak
beramal shalih, maka ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya. Dan
di dalam kubur tubuh merekapun menjadi santapan cacing tanah seperti diriku
ini.”
Sekarang
andaikata Jibril a.s datang kepada anda dan bertanya: “Apakah engkau merasa
senang diciptakan sebagai manusia ?.” Apa jawaban anda ? Wallahua’lam.
(dinukil
dan diedit dari Kisah-Kisah Sufistik)
Bagansiapiapi, 25 Dzulqaidah 1438 H / 18 Agustus 2017
KH.Bachtiar Ahmad.
No comments:
Post a Comment