Tuesday 26 September 2017

JIKA PILHAN HANYA SATU (2): Menjadi Pemimpin.

 oleh: KH.Bachtiar Ahmad
 ====================
Wahai anakku, sebagai orang tua kami  selalu memohon kepada Allah, agar kalian diberikan kebahagiaan dan kemuliaan di dunia dan di akhirat kelak. Sebab bagaimanapun juga, adalah suatu kebanggaan bagi seorang ayah dan seorang ibu melihat anaknya dianugerahi keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupan dunia dan juga untuk akhiratnya. Terlebih-lebih lagi jika kalian diberi amanah sebagai salah seorang “Pemimpin” di tengah-tengah masyarakat.

Akan tetapi anakku, jika hanya ada satu pilihan do’a kami yang akan dikabulkan Allah; maka kami lebih suka Allah menjadikan kalian sebagai orang biasa yang di dalam pandangan Allah memiliki akhlak yang mulia daripada menjadi seorang pemimpin yang zalim; yang mendatangkan kerusakan bagi kaum yang dipimpinnya dan yang hanya mengutamakan kehendak atau kepentingan dirinya sendiri.  Sebab sebagaimana yang  telah dituturkan oleh “ummul mukminin” Aisyah r.a; Bahwa beliau (Aisyah r.a) sesungguhnya telah mendengar Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam pernah berdo’a untuk orang-orang yang diberi amanah sebagai pemimpin dengan do’a sebagai berikut:

 “Ya Allah, barangsiapa yang menguasai sesuatu dari urusan pemerintahan ummatku, kemudian ia membuat kesengsaraan pada mereka, maka berilah kesengsaraan kepada orang itu sendiri, sedang barangsiapa yang menguasai sesuatu dari urusan pemerintahan ummatku, kemudian ia menunjukkan kasih-sayang kepada mereka, baik ucapan atau pun perbuatannya, maka kasih-sayangilah orang itu.” (HR. Muslim dari Aisyah r.a)

Sedangkan dalam hadits yang lain diterangkan pula:

“Tiada seorang hamba pun yang diserahi oleh Allah untuk menggembala suatu penggembalaan,  yakni memimpin sesuatu ummat atau bangsa, lalu ia mati dalam keadaan menipu pada penggembalaanya (orang yang dipimpinya), maka Allah mengharamkan dirinya untuk masuk syurga." (HR. Muttafaq 'alaih dari Abu Ya’la r.a)

Namun demikian anakku, jika kelak kalian ditakdirkan dan diberi amanah oleh Allah untuk memimpin suatu kaum; sekecil apapun wilayah kepemimpinan itu; maka hendaklah kalian berlaku adil sebagaimana yang Allah perintahkan dengan Firman-Nya:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S. An-Nisaa’: 58)

Janganlah kalian membuat kerusakan dan mementingkan diri sendiri sehingga mendapat laknat Allah sebagaimana yang Allah Ta’ala tegaskan dengan Firman-Nya:

“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? // Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan Allah telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” (Q.S. Muhammad: 22-23)

Wahai anakku, semoga kiranya nasihatku ini bermanfa’at untuk kalian; dan dengan hidayah dan inayah-Nya; Allah senantiasa memelihara kalian dari sifat dan akhlak yang buruk.
Aamiin ya robbal ‘aalamiin…

Bagansiapiapi,  6 Muharram 1439 H / 26 September 2017.


KH.Bachtiar Ahmad.

No comments:

Post a Comment

Sekapur Sirih

Bagi yang berminat dengan tulisan yang ada, silahkan dicopy agar dapat berbagi dengan yang lain sebagai salah satu upaya kita untuk menunaikan “amar ma’ruf nahi munkar” yang diperintahkan Allah SWT.